Di atas adalah foto bendung Barugbug, bendungan yang membendung 2 sungai besar di Jawa Barat, sungai Cilamaya dan Ciherang. Sudah bertahun-tahun bendungan ini tercemar dari aliran sungai Cilamaya, airnya hitam dan berbau. telah banyak pemberitaan yang ditulis media baik cetak maupun online tapi tetap saja air sungai Cilamaya tercemar.
[caption id="attachment_364033" align="aligncenter" width="549" caption="Cilamaya dan Ciherang"]
Padahal air bendung Barugbug ini mengairi ribuan hektar persawahan yang ada di kabupaten Karawang dan kabupaten Subang, yang mungkin saja berasnya yang biasa Anda konsumsi ?
Bisa dibayangkan betapa berbahayanya beras yang dihasilkan dari air sungai yang tercemar limbah berbahaya kalo terus-terusan dikonsumsi tubuh.
Dahulu kedua sungai Cilamaya dan Ciherang itu sama-sama tercemarnya, tapi Ciherang segera ditanggulangi, akhirnya air sungai Ciherang kembali bebas dari limbah. Tapi Cilamaya yang melewati kabupaten Subang tetap tidak tersentuh, airnya sampai sekarang (11/1/2015) masih hitam dan berbau.
Selain buat persawahan, air Cilamaya biasa digunakan oleh penduduk Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mandi dan mencuci (MCK) tapi setelah tercemar mereka yang biasa menggunakan air sungai Cilamaya untuk mandi dan mencuci tidak berani lagi menggunakannya karena takut akan penyakit kulit seperti gatal-gatal dan korengan.
Cilamaya tidak seperti Ciherang yang tertangani dari pencemaran. Cilamaya tetap tertcemar, hitam dan bau.
Apakah pemerintahan Jawa Barat tidak tahu, atau tidak mau tahu...??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H