Suatu ketika sekelompok Alien dari Galaksi Awur-Awur Angin mengunjungi bumi dengan mengemban misi menyelidiki ragam dan perilaku makhluk planet yang berwarna biru ini. Sesampai di orbit stasioner bumi, kendaraan mereka (pesawat ruang angkasa) mereka hentikan tepat di atas daerah yang sedang megalami bencana tanah longsor, tanpa mendaratkannya di atas tanah. Dengan peralatan super canggih, mereka melakukan pengukuran beragam parameter fisika-kimia serta perakaman audio-visual terhadap setiap objek dan kejadian yang berlangsung di daerah bencana tersebut. Seminggu lamanya mereka mengadakan penelitian itu tanpa sedikit pun disadari (karena tidak terdeteksi dengan peralatan tercanggih di bumi) oleh para ahli segala ilmu di daerah tersebut.
Salah satu fenomena yang paling dianggap aneh dan ganjil oleh para Alien itu adalah perilaku salah satu makhluk, yang mereka beri nama ilmiah Wes ewes-ewes, yang tidak lain adalah manusia. Ada ratusan manusia disertai peralatan berat (bulldozer) terlihat sibuk menggali timbunan tanah longsor. Para Alien awalnya mengira ratusan manusia itu mencari sesuatu yang akan dimanfaatkan untuk peralatan atau bahan makanan.
Dugaan Alien rupanya salah. Ratusan manusia itu ternyata mencari jasad teman/saudara-saudaranya yang tertimbun tanah longsor itu. Yang dianggap aneh oleh para peneliti Alien itu adalah setelah didapat, jasad makhluk Wes ewes-ewes yang sudah mati itu ternyata oleh teman/kerabatnya hanya untuk dibersihkan, dirubung (saat upacara ritual) , lalu dikembalikan lagi ke dalam tanah dan ditimbun. "Wah, tindakan makhluk planet biru yang satu ini unik sekali, dan sedikit bertele-tele, tidak efisien, sementara tujuan/manfaatnya sulit dijelaskan dengan nalar kita"Â kata para Alien itu secara kompak.
Kalau memang tempatnya sudah pas di dalam tanah, mengapa makhluk ini repot-repot mengeluarkannya, membersihkan, lalu dikubur lagi dan tentu akan kembali kotor lagi, komentar seorang di antara mereka penuh keheranan. "Sepanjang karir ku sebagai peneliti antar Galaksi, baru kali ini aku menjumpai makhluk dengan perilaku ganjil seperti ini", kata sang komandan misi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H