Mohon tunggu...
M Kanedi
M Kanedi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya sebutir debu semesta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi: Car Free Night Sukses, What Next?

2 Januari 2013   02:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:39 2626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak berlebihan pendapat yang menyejajarkan Gubernur Jakarta sekarang, Joko Widodo, dengan pendahulunya, almarhum Ali Sadikin. Setidaknya, jika pandangan itu didasarkan pada suksesnyagelaran Jakarta Night Festival menyambut Tahun Baru 2013 kemarin.

Mengapa pesta rakyat Jakarta pada malam pergantian tahun itu layak dijadikan barometer kualitas kepemimpinan Jokowi?

Pertama, pesta rakyat adalah ekspresi kehausan masyarakat dari beragam golongan dan strata akan hiburan yang murah-meriah. Nah, terselenggaranya pesta tersebut merupakan wujud kepekaan seorang pemimpin terhadap keinginan dan kemampuan rakyatnya yang mayoritas itu. Pesta rakyat yang digelar Jokowi ini, mengingatkan kita akan pesta rakyat yang digelar setiap tahun oleh Bang Ali ketika merayakan Hari Jadi Jakarta (22 Juni).

Kedua, Jakarta Night Festival dengan belasan panggung hiburan terbuka itu terselenggara berkat dukungan perusahaan-perusahaan besar di Jakarta lewat paketbantuan dana CSR (Corporate Social Responsibility) mereka. Terlibatnya perusahaan besar itu menunjukkan adanya trustdari para stake holder pembangunan di Jakarta terhadap akuntabilitas kepemimpinan Jokowi.

Akuntabilitas itulah yang dimiliki Ali Sadikin, sehingga beliau berhasil mendapat dukungan masyarakat dan segenap pemangku kepentingan di ibu kota. Hasilnya di bawah kepemimpinan beliau Jakarta berubah cepat dengan beragam proyek besar seoperti: Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ismail Marzuki, Taman Ria Remaja, Taman Ria Monas, dan lain-lain.

Ketiga, bersamaan dengan gelaran Jakarta Night Festival itu Jokowi juga menerapkan Car Free Night di dua Jalan Protokol utama Jakarta, Jalan MH Thamrin dan Jalan Jendral Sudirman. Car free night ini diapresiasi oleh banyak pihak karena dipandang berhasil menekan konsumsi bahan bakar. Berkurangnya pemakaian BBM ini jelas menekan polusi udara, setidaknya sepanjang malam selama pesta digelar.

Kebijakan ini memang masih menyisakan keluhan, sebab akibat darifree-nya kendaraan di Thamrin dan Sudirman, kemacetan justru terjadi di kawasan lain yang dijadikan tempat pemberhentian dan pengalihan arus kendaraan. Meskipun begitu, kebijakan car free night (juga sudah dirintis oleh Bang Ali pada jaman Jakarta Fair di gelar di Taman Monas) yang digagas Jokowi ini sangat pantas diapresiasi.

Keberhasilan menerapkan car free selama semalam di jalan protocolJakarta, adalah pertanda bahwa masyarakat Jakarta mau mendukung kebijakan gubernurnya. Jika demikian maka Jokowi sudah memiliki modal untuk melanjutkan, memperluas dan memperkuatnya.

Jika satu malam di dua jalan protocol bisa bebas kendaraan bermotor, maka bukan mustahil di kemudian hari Jokowi bisa membebaskan lebih banyak jalan lagi dalam waktu yang lebih dari sekedar semalam. Misalnya car free day, car free week, atau bahkan car free forever untuk kawasan tertentu.

Jika gagasan itu bisa diterapkan Jokowi, maka Jakarta yang selalu identik dengan hari-hari penuh kesumpekan (macet) dan pengap (polusi) bisa dikurangi. Tentu kebijakan itu perlu disertai dengan kebijakan lain, menyediakan sepeda ontel bebas-pakai (pinjam) misalnya.

Mengingat Jokowi, setidaknya hingga hari ini (memasuki bulan ketiga menduduki kursi DKI-1) adalah sosok gubernur yang sangat dekat, dipuji, dan didukung rakyat Jakarta, maka bukan mustahil Jokowi bisa berprestasi melampaui Ali Sadikin dalam mengubah Jakarta.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun