Mohon tunggu...
M Kanedi
M Kanedi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya sebutir debu semesta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bangsa Religius yang Terkutuk, Ironi Indonesia

24 Desember 2011   20:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:47 1708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Meskipun Republik Indonesia bukan negara agama, tetapi Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat agamis (religius). Apa buktinya bahwa bangsa Indonesia layak berpredikat religius? Banyak! Antara lain:


  • Di Indonesia, semua orang pasti menganut agama tertentu, itu bisa di-check pada ID cardnya (KTP).
  • Di Indonesia, agama selalu jadi bahan pertimbangan untuk menentukan karir dan promosi seseorang. Itu bisa dilihat dari kebiasaan birokrasi di Indonesia mewajibkan orang untuk mencantumkan agama yang dianutnya di dalam CV ketika orang tersebut mau meneruskan sekolah, melamar kerja, atau untukpromosi jabatan.
  • Di Indonesia, semua calon pejabat pemerintah harus bersumpah sesuai ajaran agamanya bahwa yang bersangkutan akan menjalankan tugas dengan amanah dan menjauhi perbuatan tercela.
  • Di Indonesia, setiap kegiatan seremonial (mulai dari tingkat RT, kelurahan, sekolah dan kampus, hingga kenegaraan) biasa dibuka dan/atau ditutup dengan doa.
  • Indonesia adalah negara yang paling banyak menetapkan hari cuti bersama, semuanya itu demi menjamin hak-hak religius rakyatnya agar dapat beribadah dengan tenang.
  • Di Indonesia, semua kemaksiatan dilarang. Candu dan madat, judi dan minuman keras, pornografi, porno aksi, sampai ke model rambut punk pun di haramkan.
  • Indonesia adalah pemilik hak paten istilah “wisata religi”. Itu semua berkat tingginya animo umat beragama di republik ini untuk bertamasya secara agamis.
  • Di Indonesia pula, semua stasiun televisi baik lokal maupun nasional memiliki program siaran beraroma keagamaan dengan variasi/kreasi yang sangat beragam; ada yang dikemas dalam bentuk lagu-lagu religi, sinetron religi, lomba ceramah religi, ada pula yang ditampilkan dalam bentuk “show” dengan tokoh pendakwah yang pandai menampilkan gerakan silat lengkap dengan gendang dan gamelannya.

Pendek kata, fenomena dan fakta yang dapat dijadikan bukti bahwa bangsa Indonesia itu sangat religius,luar biasa banyaknya sehingga terlalu panjang untuk dimuat di postingan ini. Dengan predikat religiusitas seperti itu, mestinya bangsa Indonesia dapat menjadi model ideal masyarakat beradab dalam kondisi gemah ripah, tentram dan damai.

Akan tetapi, anehnya…

Di bumi religius yang masyarakatnya berfilosofi makan tidak makan asal kumpul ini, sifat welas asih terhadap sesama telah terkikis. Yang menonjol justru fenomena anti religius, dimana:

Semestinya, bangsa religius adalah bangsa yang dirahmati Tuhan. Ironisnya, di negeri ini pula bencana alam silih berganti menerpa: gempa, tsunami, gunung berapi, banjir, dan badai.

Maka timbul pertanyaan dalam benak ku…


  • Mengapa nasib negeri ku yang berjuluk (klaim) Zamrud Khatulistiwa ini seperti ini?
  • Mengapa doa dan beragam ritual keagamaan anak bangsa ku sepertinya diabaikan Tuhan?
  • Atau….jangan-jangan bangsa ku ini di mata Tuhan adalah bangsa yang terkutuk?

Ah, entahlah….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun