Jika konsep “roda kehidupan” seorang anak manusia ingin dibuktikan eksistensinya, maka perjalanan hidup Nazriel Ilham alias Ariel adalah salah satu contoh aktualnya. Betapa tidak, kehidupan pemuda kelahiran Pangkalan Brandan 16 September 1981 itu penuh dengan perubahan-perubahan dramatisyang sulit dipahami dengan kacamata agama, sesulit memahami pikiran Tuhan.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Masih kental dalam ingatan hujatan dan cacian masyarakat dan media massa kepada Ariel menyusul beredarnya video mesum dirinya bersama artis Luna Maya dan Cut Tari pada medio 2010 silam. Lebih menyesakkan buat mereka, khusunya Ariel, sepanjang tahun itu otoritas beberapa daerah di tanah air termasuk Pemprov Jawa Barat dan Kota Bandung (kota tempat tinggal Ariel), ramai-ramai mencekal ketiganya agar tidak melakukan kegiatan keartisan di wilayah mereka. Ariel pun jadi public enemy kala itu.
Hujatan dan makian kepada Ariel terus berlanjut ketika dirinya sudah ditahan dan diadili. Nyaris setiap persidangannya diramaikan oleh para pendemo yang menginginkan agar Ariel dituntut seberat-beratnya.
Tidak hanya itu, kediaman orang tuanya pun tak luput dari sasaran demonstrasi masyarakat yang membenci dan memusuhi pribadi (karena perbuatannya) Ariel. Demonstrasi baru menyurut, ketika pengadilan memvonisnya bersalah dan menjatuhinya hukuman 3,5 tahun penjara ditambah denda 250 juta rupiah pada 31 Januari 2011.
Ariel pun resmijadi narapidana di Lembaga Permasyarakatan Kebon Waru Bandung. Karier music lelaki yang digandrungi banyak kaum hawa itupun diprediksi bakal tamat.
-----------------------------------------------------------------------------------------
Sebagai narapida “istimewa” sosok Ariel ternyata bukan hanya menarik perhatian, tetapi juga menjadi “tunggangan” berbagai pihak untuk meraih keuntungan social. Sebut saja pejabat dan penasehat spiritual di LP Kebon Waru. Semenjak hadirnya Ariel di LP tersebut mereka beberapa kali tampil di layar TV menjadi narasumber (berita) tentang kegiatan, sikap dan perilaku Ariel selama menjalani tahanan.
Babak berikutnya kita semua sudah tahu. Pada tanggal 23 Juli 2012 Ariel mendapat pembebasan bersyarat sebagai “hadiah” atas perilaku baiknya selama di penjara. Hebatnya, saat keluar dari “pintu gerbang” hotel prodeo itu dirinya disambut ratusan fans yang mengelu-elukannya.
Hanya dalam hitungan hari selepas mendapat pembebasan bersyarat itu Ariel bersama teman-temannya membentuk Band Baru yang mereka namai NOAH.
Selanjutnya, hanya dalam hitungan minggu sejak dideklarasikan NOAH pun menggebrak jagat hiburan (music) tanah air melalui konser yang diakui berbagai pihak sangat sukses. Sukses dari segi jumlah penonton (yang membludak), pun sukses dari segi harga tiket (tergolong mahal untuk ukuran penyanyi dan band local).
Tak pelak fenomena ini melahirkan prediksi bahwa Ariel bersama Noah akan lebih berjaya ketimbang Ariel bersama Peterpan.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Prediksi bakal tamatnya karier Ariel menyusul vonis 3,5 tahun penjara terhadap dirinya dii awal tahun 2011 adalah sesuatu yang logis. Logis menurut logika sosiologi dan agama,
Secara sosiologis, seseorang yang sudah jadi public enemy biasanya akan terkucil dan terpuruk. Faktanya, itu tidak berlaku pada diri Ariel. Alih-alih dikucilkan dia justru bagaikan gula yang ditempatkan dimana pun selalu memancing semut untuk datang merubung.
Lebih menarik lagi, media televisi yang ketika video mesumnya baru-baru terungkap sangat gencar memojokkan dirinya, justru secara berkala mengunjunginya di penjara dan memberitakan perilaku-baiknya selama jadi narapidana.
Selanjutnya, menurut keyakinan agama, khususnya Islam yang diimani oleh Ariel dan mayoritas penduduk negeri ini, zinah adalah perbuatan yang sangat dibenci Tuhan. Itu sebabnya hukuman bagi para penzinah adalah rajam (stoning) sampai mati, atau diusir keluar dari negerinya.
Jika demikian bencinya Tuhan terhadap perzinahan, logisnya bukan kemuliaan yang akan dituai oleh si pelaku, melainkan kesengsaraan lahir dan batin. Faktanya, itu pun tidak berlaku pada diri Ariel. Seperti telah kita ketahui, Ariel bersama NOAH-nya kini sedang naik daun. Dia dipuji, di sanjun, dan dielu-elukan pada setiap penampilannya.
Hmm...mungkinkah hukuman yang telah dijalaninya dengan “tabah” dan perilaku “shalih”-nya selama dipenjara menjadi penghapus dosa-dosanya di mata Tuhan? Entahlah.
Pikiran Tuhan memang misterius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H