Betapapun hebatnya (kepakaran) seseorang dalam bidang ilmunya, mumpuni dalam teori-teori, berilian dalam memberikan ulasan-ulasan, memiliki segudang gagasan bernas (seperti yang biasa dipertunjukkan Andrinof sebelum bergabung dalam kabinet) belumlah cukup dijadikan jaminan untuk sukses menjadi pengemban amanat rakyat.
Jika memang penggantian Andrinof karena alasan kinerja, maka peristiwa ini dapat dan harus menjadi pelajaran bagi para professional, pakar, pemikir, dan peneliti, khususnya para pengamat. Bahwa mengurus rakyat ternyata tidaklah semudah mengumpat para pejabat; mengurus negara tidaklah semudah celoteh para pengamat.
Dirgahayu Indonesia
Salam Kompasiana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!