Mohon tunggu...
M Kanedi
M Kanedi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya sebutir debu semesta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Trik Dukun: Mengoperasi Pasien dengan Tenaga Dalam

7 Juni 2011   08:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:46 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Operasi dengan mulut (isap atau jilat) sebenarnya sudah tergolong kuno karena sudah dipraktikkan oleh dukun-dukun Indian jaman dulu. Meskipun sudah kuno,masih juga ada yang menerapkannya di zaman sekarang karena pasiennya memang percaya.

Teknik ini biasanya dilakukan oleh dukun yang mengaku memiliki kemampuan tenaga dalam melalui mulut untuk mengeluarkan sumber penyakit si pasien. Carannya, dukun menghisap bagian tubuh pasien di daerah yang dianggap sebagai sumber penyakit atau yang dirasakan nyeri oleh pasien.

Setelah adegan hisap-menghisap, si dukun akan memuntahkan hasil hisapannya ke sebuah wadah yang telah disiapkan untuk menampungnya. Yang dimuntahkan itu macam-macam bergantung pada apa jenis dan sumber penyebab (dugaan) penyakit tersebut. Jika si dukun mengatakan bahwa penyakitnya terdapat di dalam darah maka si dukun akan memuntahkan darah.

Jika si dukun mengatakan bahwa si pasien itu sakit karena guna-guna mungkin si dukun akan memuntahkan paku atau pecahan kaca.Apa sesungguhnya yang terjadi dan dari mana benda-benda yang dimuntahkan tadi berasal?

Semua itu hanyalah trik seperti yang banyak dilakukan oleh tukang sulap. Sebelum melakukan adegan hisap si dukun sudah memasukkan benda-benda tadi ke dalam mulutnya. Benda tadi baru dikeluarkan setelah dia melakukan aksi penghisapan.

Sulit membayangkan apa yang akan terjadi jika si pasien adalah seorang wanita yang dinyatakan menderita kanker rahim atau kanker payudara, sementara dukun hisapnya adalah seorang pria. Bagian mana dari tubuh wanita itu yang akan dihisapnya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun