Mohon tunggu...
Zaki Iskandar
Zaki Iskandar Mohon Tunggu... Auditor - YNWA!

YNWA!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[Wisata Purbalingga] Sepotong Kisah Lingga Purba

22 Desember 2014   23:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:41 1738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_361172" align="alignleft" width="600" caption="Situs di desa Kedungbenda, Kemangkon, Purbalingga (dok. Kandar)"][/caption]

Percaya tidak percaya, ternyata sedari jaman prasejarah dahulu kala, wilayah Purbalingga telah menjadi tempat hunian favorit para lingga purba (mohon diartikan sebagai simbol kehidupan manusia modern – homo sapiens “periode pertengahan” barangkali). Prof. Harry Truman Simanjuntak dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional bahkan menyatakan bahwa Purbalingga diduga pernah menjadi tempat tinggal manusia tertua di Indonesia. Hasil penelitian arkeolog kemudian menyimpulkan bahwa Purbalingga merupakan wilayah hunian pertama manusia ras Austronesia.

Pernyataan beberapa akademisi dari perguruan tinggi terkenal di Indonesia menyiratkan bahwa wilayah kabupaten Purbalingga diyakini banyak memiliki artefak purba maupun peninggalan kuno lainnya. Di sekitar wilayah kecamatan Karangmoncol ditemukan menhir, lingga, yoni, dll. Pun di wilayah kecamatan Kemangkon, tepatnya desa Kedungbenda, walaupun sampai saat ini baru lingga dan yoni saja yang terpublikasikan. Menilik dari nama desanya, yakni Kedungbenda, bisa saja ditafsirkan sebagai tempat yang mengandung banyak benda-benda purbakala.

[caption id="attachment_361173" align="aligncenter" width="600" caption="Lingga dan Yoni (dok. Kandar)"]

14192270171424144599
14192270171424144599
[/caption]

Gudang Harta Karun

Seorang peneliti mengungkapkan bahwa deretan pegunungan di wilayah Purbalingga utara dulunya merupakan sebuah lautan yang kemudian terangkat sehingga kini menjadi sebuah pegunungan. Di tempat tersebut, selain benda-benda purbakala, banyak juga ditemukan fosil binatang laut.

Pernah mendengar batu mulia jenis Nogosui alias Pancawarna alias Darah Kristus yang sekarang sedang naik daun itu? Nah, beberapa batu mulia yang banyak ditemukan di sungai Klawing itu diyakini berasal dari anak-anak sungai yang berhulu di pegunungan utara Purbalingga tersebut.

Pikiran awam mungkin menyimpulkan bahwa dimana terdapat banyak sumber daya mineral dan bahan makanan maka berduyun-duyunlah manusia akan mendatanginya.

[caption id="attachment_361174" align="aligncenter" width="544" caption="Peninggalan purbakala di kecamatan Karangmoncol (sumber: tribunnews.com)"]

14192270971644968418
14192270971644968418
[/caption]

Tempat Istimewa

Beberapa kilometer dari desa Kedungbenda, yakni di desa Wirasaba dimana lokasi bandar udara berada, pernah berdiri sebuah kadipaten besar yang di kemudian hari dipecah sehingga terbentuklah kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Banyumas. Tiga kilometer dari Wirasaba, yakni di desa Bukateja, seorang warga keturunan Tionghoa memiliki sebuah prasasti terbuat dari emas yang dinamai sebagai “Prasasti Bukateja”.

Purbalingga, tempat dimana banyak lingga purba bersemayam, telah ditakdirkan Tuhan menjadi wilayah istimewa yang tak kalah dengan daerah-daerah lain di Indonesia, bahkan dunia. Di sanalah salah satu pemimpin besar bangsa Indonesia, yakni Jenderal Besar Soedirman, lahir. Di sana jugalah, manusia-manusia masa kini, yang disebut sebagai makhluk modern, yang dikaruniai akal dan kecerdasan tinggi, bisa mempelajari sejarah diri mereka.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun