Mohon tunggu...
Zaki Iskandar
Zaki Iskandar Mohon Tunggu... Auditor - YNWA!

YNWA!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

[Soccerplak] Liverpool FC, Jangan Begitu Dong…

20 Januari 2014   18:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gemas rasanya waktu kemarin (19/01) nonton barisan belakang Liverpool FC dibuat pontang-panting oleh trio penyerang Aston Villa FC. Ingin mengganti kanal buat melihat pertandingan yang lain tapi, ya, gitu deh, tetap penasaran dengan hasil akhir laga. Jujur saja, sepanjang babak pertama, saya sibuk mengumpati pemain-pemain yang biasanya saya puja-puja.

Saat gol pertama terjadi, Mignolet dan Gerrard yang jadi korban pisuhan saya. Ketika gol kedua lahir, tetap saja Mignolet yang saya goblok-goblokin, tapi ditambah Glen Johnson.

In my sotoy opinion, keduanya adalah gol yang mudah, tanpa menafikan bahwa Agbonlahor, Weismann, Benteke, dan El Ahmadi adalah pemain kelas satu di benua biru sana.

Lalu apa komentar para football pundit?

Seperti koor, John Dykes dan kambrat-kambratnya sepakat bahwa nekatnya skuat Liverpool mengumbar aibnya di depan John Henry adalah karena hari itu mereka meremehkan kompetensi lawannya. Sang tamu yang datang dari Birmingham adalah tim kalahan dan lumayan sering dipermalukan di kandang sendiri. Namun sesungguhnya kalau dipikir-pikir, mana ada sih kontestan Liga Primer Inggris yang kualitasnya jelek?

Jadi, hari itu Liverpool FC telah menunjukkan ketololannya kepada dunia. Dan dalam kadar tertentu, Manchester United sepanjang musim ini juga bisa dianggap melakukan hal yang sama.

Musim ini, The Reds secara umum tampil sangat baik dan secara statistik mereka bermain sangat dominan melawan klub manapun, di luar klub-klub bermaterikan pemain mahal tentunya. Maka ketika gank Anfield bermain di rumah sendiri dan “hanya” melawan Aston Villa, maka berbondong-bondong ratusan rumah taruhan di planet bumi ini, jutaan Liverpudlian termasuk saya, pemain-pemain tuan rumah yang masuk line-up, Brendan Rodgers sang tersangka, dan bahkan (mungkin)ratusan ribu penduduk Birmingham sendiri, secara serempak melecehkan dan meremehkan Aston Villa FC.

“Liverpool tidak menghormati (Aston Villa),” ujar John Dykes yang segera diamini oleh tamu-tamunya di studio. Formasi 4-4-2 yang dipilih Rodgers segera menjadi bahan diskusi para pakar sepakbola itu.

Hari itu Liverpool nyaris jadi pecundang. Sampai dengan hari ini, Manchester United juga gagal menunjukkan kualitasnya sebagai juara bertahan. Mengapa? Apakah karena mereka tidak mau menunjukkan rasa hormatnya kepada para kompetitor?

Ya uwis lah. Angger gagal maning maring UCL ya wis nasib. Sing jelas tetep YNWA!!!!!!

Selamat ulang tahun, Koplak Yo Band….


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun