Mohon tunggu...
Zaki Iskandar
Zaki Iskandar Mohon Tunggu... Auditor - YNWA!

YNWA!

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Yang Menarik dari Tayangan Grand Prix F1 Jerman

23 Juli 2012   03:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:43 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_207824" align="aligncenter" width="624" caption="Balapan yang seru! (sumber gambar: piximus.net/nextgen-auto.com)"][/caption]

Ada suasana yang sedikit berbeda ketika menyaksikan tayangan balap Formula 1 tadi malam. Kalau biasanya di tengah perlombaan yang menegangkan itu saya cukup serius memperhatikan pertarungan antarpebalap, maka malam tadi kadar ”keseriusan” saya turun menjadi ”serius yang tidak serius”.

Penyebabnya adalah karena duet komentator untuk tayangan di Asia Timur, yakni Steve Slater dan Karun Chandhok, berulang kali tertawa terkekeh-kekeh sehubungan dengan publikasi hubungan radio dari Tim Ferrari yang menggunakan bahasa ibu dari krunya.

Sekian lama saya menonton siaran kejuaraan Formula 1 di televisi, baru kali ini saya mendengar komunikasi radio antara tim dan pebalapnya yang menggunakan bahasa non-Inggris (nb: saya absen nonton pada dua seri terdahulu). Pada GP Jerman di sirkuit Hockenheim minggu malam kemarin, Tim Ferrari terdengar menggunakan Bahasa Italia ketika menyampaikan pesan radionya kepada Fernando Alonso.

Di tengah-tengah pertarungan ketat para juara dunia saat memperebutkan posisi podium, kru tim kuda jingkrak mengirim pesan yang artinya kira-kira adalah tunggangan Alonso ”mengalami sedikit masalah”. Tatkala mengabari dengan italiano itulah, saya yakin kru McLaren Mercedes, kru RBR, dan kru ESPNStar langsung kalang kabut mencari seseorang yang mengerti Bahasa Italia untuk menerjemahkan pesan rahasia dimaksud. Nah, di tengah-tengah usaha penerjemahan yang cukup memakan waktu ini, duo komentator itu pun berspekulasi tentang apa yang terjadi dengan mobil Alonso dan kemudian mereka pun tertawa tergelak-gelak disebabkan imajinasi mereka sendiri.

[caption id="attachment_207825" align="aligncenter" width="480" caption="Steve dan Karun yang kocak... (sumber gambar: formula1blog.com)"]

13485571301157412750
13485571301157412750
[/caption]

Selain peristiwa ”pesan berbahasa alien” tersebut, saya juga tertawa ngakak ketika menonton usaha keras Lewis Hamilton merebut ”podium dua” yang menyebabkan Sebastian Vettel mencak-mencak. Saya menulis ”podium dua” dengan tanda petik karena sesungguhnya Hamilton tidak benar-benar sedang memperebutkan posisi kedua dengan Vettel. Saat itu pebalap Tim RBR tengah berada di posisi kedua dan Hamilton berada jauh di bawahnya yakni posisi ke 17. Namun karena brondong Inggris tersebut baru saja mendapatkan ban baru dan keluar dari pit tepat di belakang sengitnya pertarungan Alonso-Vettel-Button, maka ketika dia menemukan kecepatan aslinya dan menghabisi satu per satu para pemimpin lomba, Hamilton seolah-olah sedang ikut bersaing memperebutkan podium walaupun sesungguhnya dia adalah seorang backmarker!

Setelah menempuh 67 lap, balapan di Hockenheim akhirnya menghasilkan Fernando Alonso sebagai kampiunnya. Meskipun saya adalah penggemar berat McLaren, dengan ikhlas saya ucapkan selamat sekaligus angkat topi atas kinerja Alonso dan strategi Ferrari yang cukup bagus. Menurut saya, komunikasi radio dengan bahasa non-Inggris telah berhasil ”mengecoh” tim lain; terbukti dengan pesan dari kru McLaren kepada Jenson Button yang mengatakan bahwa ”Anda bisa juara” karena menyangka masalah di mobil Alonso cukup serius.

[caption id="attachment_207826" align="aligncenter" width="610" caption="Trio juara dunia (sumber gambar: dailywaffle.co.uk)"]

13485572331036833984
13485572331036833984
[/caption]

Button sendiri akhirnya berhak mendapatkan podium dua karena Vettel dikenai hukuman sehubungan dengan tindakan menyalipnya yang tidak sesuai dengan kaidah sportifitas. Vettel turun ke posisi lima dan Kimi Raikkonen naik ke podium tiga.

Terkait dengan pesan radio berbahasa Italia, saya jadi mengkhayal seandainya ada pebalap dan tim Formula 1 yang berasal dari Purbalingga dan Banyumas Raya. Tim tersebut mungkin akan bernama ”Gethuk Goreng Haji Sanpirngad Formula One Team”. Dengan pebalap yang bernama Sarkum, maka komunikasi radionya akan berlangsung seperti di bawah ini:

Kru Tim: ”Kum, Sarkum, kiye ana kabar sekang bos-e dewek. Kowe kon mandan cepet nang tikungan nomor telu karo nomor enem, kae Hamilton nguber-uber kowe cepet pisan. Masa lewih cepet setengah detik ketimbang kowe...”

Sarkum: ”Halah, wis jorna baen. Melas. Mau, sedurunge balapan, inyong weruh deweke lagi nyekel weteng. Ndean siki kepengin maring toilet, kepesing-pesing bar tek weih rujak pace...”

Kru Tim: ”Ooooo... Digilmu!”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun