Selain berdendang, bermusik, dan menulis, saya juga sangat menggemari nonton. Menonton film maksudnya. Dari film eksyen, drama, komedi, sampai film biru, semuanya saya suka. Hanya film horor yang paling jarang saya tonton. Dan ketimbang menonton di rumah, saya jauh lebih suka menikmati film di tempat yang semestinya, yaitu gedung bioskop. Alasannya tentu saja karena kenikmatan menonton yang tidak bisa dibandingkan dengan home theater yang paling canggih sekalipun.
Di Kota Semarang, saat ini terdapat 3 sinepleks yang masih memutar film komersil.
Pertama adalah bioskop yang berada di sebuah mal di kawasan Simpang Lima (Citra). Sinepleks yang satu ini setahu saya masuk dalam jaringan bioskop terkuat di tanah air. Film-film yang diputar di tempat ini adalah film domestik dan film impor kategori box office. Tingkat kenyamanannya (skala 0 s.d. 10) adalah 7.
Yang kedua adalah bioskop yang dioperasikan di dalam sebuah mal yang belum lama berdiri di Jalan Pemuda (Paragon). Dengan fasilitas yang lebih canggih dan bersuasana nyaman, tempat ini khusus diperuntukkan buat film-film impor, film-film 3 dimensi, dan film lokal tertentu. Tingkat kenyamanannya adalah 8.
Kemudian yang terakhir adalah bioskop yang terletak dalam sebuah pusat hiburan yang lokasinya masih di seputaran Simpang Lima juga (E-Plaza). Saya menduga sinepleks yang satu ini bukan bagian dari jaringan perbioskopan seperti dua bioskop di atas, karena seringkali tidak menayangkan film-film populer padahal pada saat yang bersamaan dua bioskop pesaing memutarnya. Tingkat kenyamanannya adalah 7,5.
Tapi meskipun tingkat kenyamanannya bukan yang paling tinggi, saya sungguh menyukai bioskop nomor 3. Apakah gerangan alasannya?
Jadi, dengan alasan ”efisiensi waktu”, maka saya menyukai nonton pada jam tayang yang tepat setelah usainya aktivitas pada hari itu, alias sekitar jam 5 sore. Nah, apabila durasi sebuah film diperkirakan selama kurang lebih dua jam, maka ketika selesai menonton kira-kira pada jam 7 malam, saya masih mempunyai waktu istirahat yang sangat cukup. Kendala satu-satunya yang kebetulan sangat mengganggu adalah, masa putar film pada jam tayang itu biasanya melampaui waktu salat magrib.
Untunglah, bioskop di E-Plaza menyediakan musala kecil tepat di sebelah teater nomor 3. Dalam beberapa kesempatan, saya meninggalkan bangku penonton untuk menunaikan ibadah dan kemudian kembali lagi melanjutkan acara nonton saya. Saya jadi tak khawatir untuk menonton pada jam tayang kapanpun karena saya masih bisa menunaikan kewajiban dengan baik.
Hmm, coba ya, pengelola bioskop di Citra dan Paragon menyediakan musala yang dekat dengan teater mereka....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H