[caption id="attachment_361172" align="alignleft" width="600" caption="Situs di desa Kedungbenda, Kemangkon, Purbalingga (dok. Kandar)"][/caption]
Percaya tidak percaya, ternyata sedari jaman prasejarah dahulu kala, wilayah Purbalingga telah menjadi tempat hunian favorit para lingga purba (mohon diartikan sebagai simbol kehidupan manusia modern – homo sapiens “periode pertengahan” barangkali). Prof. Harry Truman Simanjuntak dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional bahkan menyatakan bahwa Purbalingga diduga pernah menjadi tempat tinggal manusia tertua di Indonesia. Hasil penelitian arkeolog kemudian menyimpulkan bahwa Purbalingga merupakan wilayah hunian pertama manusia ras Austronesia.
Pernyataan beberapa akademisi dari perguruan tinggi terkenal di Indonesia menyiratkan bahwa wilayah kabupaten Purbalingga diyakini banyak memiliki artefak purba maupun peninggalan kuno lainnya. Di sekitar wilayah kecamatan Karangmoncol ditemukan menhir, lingga, yoni, dll. Pun di wilayah kecamatan Kemangkon, tepatnya desa Kedungbenda, walaupun sampai saat ini baru lingga dan yoni saja yang terpublikasikan. Menilik dari nama desanya, yakni Kedungbenda, bisa saja ditafsirkan sebagai tempat yang mengandung banyak benda-benda purbakala.
[caption id="attachment_361173" align="aligncenter" width="600" caption="Lingga dan Yoni (dok. Kandar)"]
Gudang Harta Karun
Seorang peneliti mengungkapkan bahwa deretan pegunungan di wilayah Purbalingga utara dulunya merupakan sebuah lautan yang kemudian terangkat sehingga kini menjadi sebuah pegunungan. Di tempat tersebut, selain benda-benda purbakala, banyak juga ditemukan fosil binatang laut.
Pernah mendengar batu mulia jenis Nogosui alias Pancawarna alias Darah Kristus yang sekarang sedang naik daun itu? Nah, beberapa batu mulia yang banyak ditemukan di sungai Klawing itu diyakini berasal dari anak-anak sungai yang berhulu di pegunungan utara Purbalingga tersebut.
Pikiran awam mungkin menyimpulkan bahwa dimana terdapat banyak sumber daya mineral dan bahan makanan maka berduyun-duyunlah manusia akan mendatanginya.
[caption id="attachment_361174" align="aligncenter" width="544" caption="Peninggalan purbakala di kecamatan Karangmoncol (sumber: tribunnews.com)"]
Tempat Istimewa
Beberapa kilometer dari desa Kedungbenda, yakni di desa Wirasaba dimana lokasi bandar udara berada, pernah berdiri sebuah kadipaten besar yang di kemudian hari dipecah sehingga terbentuklah kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Banyumas. Tiga kilometer dari Wirasaba, yakni di desa Bukateja, seorang warga keturunan Tionghoa memiliki sebuah prasasti terbuat dari emas yang dinamai sebagai “Prasasti Bukateja”.
Purbalingga, tempat dimana banyak lingga purba bersemayam, telah ditakdirkan Tuhan menjadi wilayah istimewa yang tak kalah dengan daerah-daerah lain di Indonesia, bahkan dunia. Di sanalah salah satu pemimpin besar bangsa Indonesia, yakni Jenderal Besar Soedirman, lahir. Di sana jugalah, manusia-manusia masa kini, yang disebut sebagai makhluk modern, yang dikaruniai akal dan kecerdasan tinggi, bisa mempelajari sejarah diri mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H