Mohon tunggu...
Kanaya Vidya C
Kanaya Vidya C Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota

Kepribadian saya suka berpendapat, berargumen, berpikir kritis, dan lain sebagainya. Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengatasi Permasalahan Ekonomi di Jember: Lapangan Pekerjaan Terbatas dan Daya Beli yang Menurun

4 September 2024   09:05 Diperbarui: 4 September 2024   09:07 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perekonomian sangatlah penting untuk kemajuan pemerintah dan masyarakatnya, saat ini kita ketahui ekonomi di Indonesia masih belum sepenuhnya stabil sejak COVID-19 melanda. 

Menurut Kementerian Keuangan Indonesia pada tahun 2020 ekonomi di Indonesia mengalami deflasi atau penurunan drastis karna adanya pengaruh pandemi COVID-19. Pemerintah mengurangi alokasi pembangunan pada bidang infrastruktur dan anggaran lebih fokus di tingkatkan pada sektor kesehatan.

Melihat hal itu, maka pemerintah membuat kebijakan untuk menaikkan perekonomian di Indonesia saat ini dengan cara menjaga stabilisasi ekonomi dan ekspansi moneter, meningkatkan daya konsumsi, serta meningkatkan aktivitas dunia usaha.

Tetapi saat ini berdasarkan fakta dapat disimpulkan bahwa Indonesia sudah mengalami peningkatan dalam ekonomi setelah mengalami deflasi pada tahun 2020 karena adanya pergerakan atau kebijakan dari pemerintah.

Permasalahan di dalam ekonomi tidak hanya terjadi pada negara saja, tapi juga dapat terjadi di dalam daerah atau kabupaten. Contohnya yang akan kita bahas kali ini adalah kota yang dikenal oleh masyakarat dengan kota Carnaval tingkat dunia atau biasa disebut JFC (Jember Fashion Carnaval). Pembahasan kali ini adalah mengenai permasalahan ekonomi yang ada di kota Jember.

Siapa yang tak kenal dengan kota Jember dengan oleh oleh ciri khas nya yaitu suwar suwir. Selain suwar suwir kota Jember juga dikenal dengan Kota Tembakau dan Edamame. Karna tembakau nya yang berkualitas tinggi dan aromanya yang khas maka Jember dijuluki sebagai Kota Tembakau. 

Tak hanya itu, Jember juga dikenal dengan edamame nya yang mendunia, edamame di Jember di produksi dengan kualitas yang tinggi sehingga warga Jepang pun mengakui jika edamame dari Jember lebih enak daripada edamame yang di tanam di Jepang itu sendiri. edamame di Jember ini melakukan ekspor besar besaran di negara Jepang hingga per tahun nya bisa mencapai 8.000 sampai 10.000 ton edamame. 

Tetapi dibalik itu semua meskipun keadaan ekonomi di Jember mengalami inflasi di lapangan usaha seperti dalam sektor perdagangan nyatanya masih banyak permasalahan ekonomi di Kota ini. Seperti banyaknya pengangguran, daya beli masyarakat tergolong rendah, lapangan pekerjaan di Jember masih terbatas, dan kurangnya industri atau pabrik di Kota Jember. 

Daya Beli Masyarakat

Pada aspek ini daya beli masyarakat sangat berpengaruh untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Jember. Sayangnya daya beli masyarakat di Jember ini tergolong rendah.

Mengapa daya beli masyarakat Jember dikatakan tergolong rendah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun