pemerintahan, memberikan saran kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk lebih aktif memberikan kuliah umum di berbagai kampus ternama di Indonesia. Menurut Djonggi, langkah ini penting agar mahasiswa dan dosen tidak memandang sebelah mata peran Wapres dalam pembangunan bangsa, sekaligus untuk meningkatkan pemahaman tentang ilmu pemerintahan modern. Jakarta -- Dr. Djonggi M. Simorangkir, SH, MH, seorang pakar hukum dan
"Saya menyarankan agar Wapres Gibran rutin memberikan kuliah umum di kampus-kampus seperti UI, UGM, ITB, IPDN, hingga akademi militer dan kepolisian," ujar Djonggi. "Dengan begitu, beliau dapat menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin muda yang memahami peran strategis ilmu pemerintahan dalam membangun Indonesia yang makmur."
Tingkatkan Edukasi agar Masyarakat Antusias Memilih Kepala Daerah
Dr. Djonggi juga menyoroti rendahnya antusiasme masyarakat dalam memilih kepala daerah. Hal ini, menurutnya, terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ilmu pemerintahan dan kualitas calon pemimpin.
"Kenapa rakyat kurang antusias memilih kepala daerah? Karena mereka tidak paham ilmu pemerintahan dan tidak mengenal kualitas para calon," tegasnya. "Untuk itu, edukasi mengenai pemerintahan modern harus lebih digencarkan, termasuk melalui kuliah umum oleh Wapres."
Djonggi menambahkan, masyarakat sering kali merasa bosan dengan pidato-pidato politik yang tidak diiringi hasil nyata. Oleh karena itu, ia menyarankan agar kepala daerah dipilih dari jalur karir pemerintahan.
"Daripada memilih berdasarkan popularitas semata, sebaiknya kepala daerah diisi oleh figur yang berasal dari jalur karir pemerintahan. Mereka yang memiliki rekam jejak jelas dan pengalaman nyata lebih mampu membawa perubahan," ujar Djonggi.
Pentingnya Kuliah Umum bagi Generasi Muda
Menurut Djonggi, kuliah umum yang diberikan Wapres Gibran dapat menjadi medium untuk menginspirasi generasi muda sekaligus membuka ruang diskusi antara pemerintah dan akademisi.
"Kuliah umum ini bukan hanya untuk mendekatkan Wapres dengan mahasiswa, tetapi juga untuk membangun pemahaman yang mendalam tentang pentingnya ilmu pemerintahan dalam kehidupan sehari-hari," tambah Djonggi.
Ia juga menegaskan bahwa langkah ini akan membantu mengubah pandangan masyarakat terhadap politik dan pemerintahan, sehingga lebih banyak yang terlibat aktif dalam memilih pemimpin.