-- Dalam dinamika politik Indonesia, kejutan kerap terjadi, dan kali ini, kolaborasi antara Anies Baswedan dan PDIP menjadi perbincangan hangat. Anies, yang sebelumnya dikenal berseberangan dengan PDIP saat Pilkada, kini tampak berada di tengah pusaran yang berbeda. Apakah ini anugerah untuk Anies atau justru untuk PDIP?
Jakarta"Ini fenomena yang menarik kalau menurut saya," ujar Dony Endrassanto, SH alias Kang Dony, pengamat hukum dan politik. "Kita melihat Anies sebenarnya sudah ditinggalkan oleh beberapa partai besar yang beralih ke Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus, termasuk PKB dan PKS. Pertanyaannya, apa kendaraan Anies sekarang?"
Situasi ini menjadi semakin kompleks ketika Ketua Umum Partai Nasdem menyatakan kesulitan untuk tetap mendukung Anies. "Ini bukan hanya soal keinginan, tapi lebih kepada keadaan. Semua ini, menurut saya, sudah diatur oleh skenario yang lebih besar," tambah Kang Dony.
Keputusan Mahkamah Konstitusi yang terbaru juga memainkan peran penting. Menurut Kang Dony, "Dengan adanya putusan MK, semua kepala daerah yang berpotensi untuk memimpin provinsi akhirnya bisa tetap maju. Ini miracle menurut saya, dan itu termasuk Anies Baswedan."
Saat ditanya mengenai kemungkinan PDIP mencalonkan Anies bersama Rano Karno, Kang Dony menjelaskan, "Ini cerdas dari PDIP. Memasangkan Anies dengan Rano Karno, tokoh yang sudah dikenal luas. Ini adalah pasangan yang kuat. Kalau ini terjadi, akan sangat sulit bagi kandidat lain untuk menang."
Dengan semakin banyaknya partai yang bergabung di KIM Plus, pertarungan di DKI Jakarta akan menjadi semakin sengit. "Anies perlu kendaraan untuk maju, dan PDIP bisa memberikan itu. Dukungan dari tokoh-tokoh seperti Ahok yang sudah siap memenangkan Anies juga menambah kekuatan mereka," kata Kang Dony.
Di sisi lain, muncul spekulasi tentang kemungkinan perubahan keputusan di PDIP. "Walaupun Anies sudah sowan ke kantor PDIP, masih ada kemungkinan perubahan dari pemimpin partai," lanjut Kang Dony. "Namun, jika Anies benar-benar dipasangkan dengan Rano Karno, ini adalah langkah yang sangat cerdas dan bisa menjadi akhir dari persaingan di DKI."
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa dalam politik, apapun bisa terjadi. "Ini adalah pasangan yang cerdas menurut saya, dan akan menjadi tantangan besar bagi lawan-lawan mereka. Kita lihat saja bagaimana semua ini akan berkembang," tutup Kang Dony.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H