Mohon tunggu...
Ungky
Ungky Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Seorang wartawan adalah seseorang yang bertugas untuk mengumpulkan, menyunting, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui berbagai media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan platform online.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Turnamen Basket Internasional di Depok Mendadak Dibatalkan oleh Perbasi

10 Juli 2024   12:29 Diperbarui: 10 Juli 2024   12:50 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deolipa dan panitia GJIBT saat menunjukkan bukti sabotase Turnamen. Dokumen pribadi.

Depok, 10 Juli 2024 - Turnamen Gunadarma Java International Basketball Tournament (GJIBT) yang melibatkan peserta dari luar negeri dan lokal mendadak dibatalkan oleh Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi). Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena turnamen ini telah mendapatkan rekomendasi dari Perbasi sebelumnya.

Suri Agung Prabowo, penanggung jawab turnamen GJIBT, mengungkapkan kekecewaannya, "Turnamen ini sudah dipersiapkan jauh-jauh hari dengan mengikuti prosedur yang ditetapkan. Namun, tiba-tiba Perbasi membatalkannya di tengah jalan."

Menurut Prabowo, alasan pembatalan adalah penggunaan wasit non-Perbasi pada pertandingan pertama. "Pada game pertama, karena Perbasi lambat mengirimkan wasitnya, kami terpaksa menggunakan wasit non-Perbasi untuk menjaga jadwal pertandingan tetap berjalan," jelasnya.

Keputusan mendadak ini membuat panitia turnamen dan peserta dari luar negeri kecewa. Prabowo menambahkan, "Peserta dari Filipina, Amerika, Thailand, dan Malaysia sangat terkejut. Mereka merasa ini adalah masalah politik di Jakarta, bukan kesalahan mereka."

Deolipa Yumara, SH, SPSI, kuasa hukum GJIBT, menegaskan bahwa langkah hukum akan diambil. "Kami sudah mengalami kerugian material sebesar 1,2 miliar rupiah. Selain itu, kami juga akan menuntut kerugian imaterial sebesar 20 miliar rupiah atas dampak psikologis dan reputasi yang tercoreng," kata Yumara.

Yumara menjelaskan tahapan hukum yang akan ditempuh, "Kami akan mengajukan pengaduan kepada pimpinan-pimpinan di pemerintahan, termasuk Menteri dan Presiden. Jika diperlukan, kami akan melaporkan kasus ini ke ranah pidana untuk dugaan kesengajaan dan penipuan."

Dalam upaya klarifikasi, panitia turnamen telah mencoba berdiskusi dengan Perbasi namun tidak mendapatkan respon positif. "Kami sudah memberikan bukti konkret saat klarifikasi, tapi tidak digubris oleh mereka. Mereka hanya ingin langsung mencabut rekomendasi," ujar Prabowo.

Dengan kerugian besar dan dampak luas, GJIBT berharap ada solusi yang adil. "Harapannya, ke depannya semua pihak dapat duduk bersama dan menyelesaikan masalah tanpa ego sektoral atau politik, terutama karena ini adalah turnamen untuk remaja dan anak-anak," tutup Prabowo.

Pembatalan ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara olahraga internasional di Indonesia, bahwa komunikasi dan koordinasi yang baik sangatlah krusial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun