Mohon tunggu...
Nasution
Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Seorang wartawan adalah seseorang yang bertugas untuk mengumpulkan, menyunting, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui berbagai media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan platform online. Mereka berperan penting dalam memastikan masyarakat memiliki akses terhadap informasi yang akurat, berimbang, dan relevan tentang berbagai peristiwa, isu, dan kejadian yang terjadi di dunia. Para wartawan sering kali melakukan investigasi, wawancara, dan riset untuk mendapatkan fakta-fakta yang dibutuhkan dalam menyusun berita. Mereka juga harus memiliki kemampuan analisis yang baik untuk menafsirkan dan mengurai kompleksitas informasi serta menyajikannya dengan cara yang mudah dimengerti oleh pembaca atau penonton. Selain itu, wartawan juga perlu memiliki etika profesional yang kuat, seperti kejujuran, integritas, dan objektivitas, untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau pihak lain. Mereka seringkali beroperasi di bawah tekanan waktu dan dalam situasi yang tidak terduga, sehingga mereka harus memiliki keterampilan manajemen stres dan ketahanan yang tinggi. Secara keseluruhan, wartawan memainkan peran penting dalam memelihara demokrasi dengan memberikan akses informasi yang adil dan akurat kepada masyarakat serta memegang pihak-pihak berwenang bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Gatot Priadi: Polisi Harus Tuntaskan Perkara Hukum dengan Profesionalisme Tinggi, Jangan Menari di Atas Kasus Vina

14 Juni 2024   14:28 Diperbarui: 14 Juni 2024   14:29 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gatot Priadi, SH, MH. Dokumen pribadi.

Dalam diskusi yang berkaitan dengan fakta hukum, sangat penting bagi semua pihak untuk berhati-hati dalam menciptakan karya film yang menduplikasi peristiwa hukum yang belum terselesaikan. Gatot Priadi, SH, MH, Ketua Umum Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum (LABH) Bulan Bintang, menyatakan keprihatinannya terhadap sejumlah perkara hukum yang belum selesai diproses oleh pihak kepolisian. "Artinya kan jadi pertanyaan, kenapa kok tidak selesai? Polisi kan mempunyai semua kekuatan sarana-sarana untuk menyelesaikan suatu perkara," ungkap Gatot.


Dia menyoroti bahwa isu ini menjadi perhatian publik, terutama ketika disajikan dalam bentuk film yang dapat menimbulkan opini negatif terhadap profesionalisme polisi. Gatot menekankan bahwa ini adalah tantangan besar bagi polisi untuk segera menuntaskan perkara tersebut. Menurutnya, jika tidak diselesaikan, situasi ini bisa sangat berbahaya. "Polisi juga itu. Bahwa ada dugaan termukti bahwa adanya manipulasi bersalah. Tapi bila mana ini bisa dibuktikan oleh polisi bahwa mereka tidak salah, mereka bekerja secara seolah-olah. Maka ini menjadi hal yang baik untuk polisi ke depan," kata Gatot.

Gatot juga menggarisbawahi pentingnya propam atau unit pengawasan internal untuk melakukan penyelidikan terhadap anggota yang diduga melakukan kesalahan atau manipulasi perkara. Dia mengingatkan bahwa jika terbukti ada kesalahan, ini bisa sangat berbahaya bagi integritas hukum. Oleh karena itu, propam harus memastikan bahwa mereka memeriksa secara menyeluruh setiap tindakan yang diambil oleh polisi dalam menangani kasus ini.

Sebagai advokat, Gatot menyatakan kewajibannya untuk membantu dan membela orang, sesuai dengan sumpah advokat. Ia melihat fenomena viralnya kasus ini sebagai sesuatu yang positif karena banyak advokat yang berlomba-lomba untuk membantu. "Dan saya pikir itu baik," katanya.

Namun, ia menekankan bahwa penting bagi polisi untuk membuktikan setiap tindakan penangkapan dengan alat bukti yang cukup. "Tindakan penangkapan itu sesuai dengan apa yang dia yakini dengan alat bukti yang cukup. Dengan alat bukti yang cukup. Dan dia mampu membuktikan," jelasnya. Jika terbukti di pengadilan, maka tindakan polisi dianggap benar. Namun, jika tidak terbukti, polisi harus bertindak adil dan membebaskan orang yang ditangkap secara salah.

Gatot menegaskan bahwa seni peran dalam film harus tetap memperhatikan fakta hukum. Ketika ada pertentangan antara fakta hukum di persidangan dan apa yang digambarkan dalam film, ini bisa berbahaya. "Jadi ada pertentangan antara fakta hukum di persidangan dengan apa yang terjadi di film. Nah ini bahaya, ini saran saya sebaiknya," tegasnya.

Menutup pernyataannya, Gatot memberikan pesan kuat kepada polisi, "Polisi jangan berdansa di atas kasus Vina." Ia mengajak semua pihak, termasuk polisi, advokat, dan masyarakat, untuk bekerja sama dalam mengungkap kebenaran dalam kasus ini. "Pertama di kepolisian, karena ini PR polisi. Polisi harus segera ini, karena kalau tidak ini jadi... Jadi semacam berita yang kegaduhan terus-menerus," pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun