Mohon tunggu...
Ungky
Ungky Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Seorang wartawan adalah seseorang yang bertugas untuk mengumpulkan, menyunting, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui berbagai media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan platform online.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Tapera Bukan Solusi, Malah Makin Memberatkan Rakyat," Ujar Pakar Hukum Dony Endrassanto

6 Juni 2024   13:53 Diperbarui: 6 Juni 2024   14:12 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dony Endrassanto dan Partners, Dokumen pribadi.

Jakarta, Pakar hukum Dony Endrassanto menyampaikan kritik tajam terhadap program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang dianggap bukan solusi efektif dan justru menambah beban bagi masyarakat. Dalam wawancaranya, Dony menyoroti aspek ekonomi masyarakat saat ini, dengan menekankan bahwa program Tapera tidak sesuai dengan kondisi perekonomian yang ada. Ia menjelaskan bahwa jika perekonomian rakyat dalam keadaan baik, mungkin program ini bisa dianggap sebagai solusi, namun dalam kondisi sekarang, justru akan menambah beban yang berat.

Dony memberikan contoh pengalaman masa lalu dengan program serupa, yaitu Tabungan Perumahan (Taperum) untuk ASN, di mana banyak pekerja yang setelah puluhan tahun bekerja hanya mendapatkan sedikit hasil yang tidak sebanding dengan tabungan yang mereka kumpulkan. "Mereka 35-38 tahun kerja, tapi hasilnya setelah mereka pensiun paling dapat 25-35 juta. Nah, ini kan bukan tujuan utama," ujar Dony. Ia menekankan bahwa tabungan perumahan seharusnya bisa memberikan manfaat nyata bagi pekerja, seperti uang untuk membeli rumah saat pensiun, namun kenyataannya seringkali tidak demikian.

Dony juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kewajiban iuran yang dikenakan kepada seluruh pekerja, baik ASN maupun swasta. Ia mencontohkan bahwa pemotongan iuran 2,5% dari gaji UMR yang sudah rendah, seperti di banyak daerah di Jawa Barat yang hanya sekitar 3 juta, akan sangat memberatkan kehidupan sehari-hari pekerja. "Tentunya kan akan berkurang mereka hidupnya, hari-hari aja sudah berkurang. Nah, bagaimana harus ada potongan Tapera lagi," jelasnya.

Lebih lanjut, Dony meminta pemerintah untuk mengkaji ulang program Tapera ini, belajar dari pengalaman sebelumnya dengan program serupa. Ia menegaskan bahwa pemerintah harus lebih transparan dan menjelaskan secara rinci bagaimana program ini akan dijalankan dan bagaimana keuntungan bagi pekerja akan terwujud. "Pemerintah bersama DPR harus mengimplementasikan gimana sih program Tapera ini sebenarnya," kata Dony. Menurutnya, tabungan seharusnya memberikan keuntungan dan bukan malah berkurang seiring waktu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun