Semarang -- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam program LANTIP 4 UNNES membuat modul ajar untuk membantu meningkatkan pembelajaran di SMA Muhammadiyah 2 Semarang. Program LANTIP ini merupakan yang keempat yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang. Program ini merupakan salah satu program yang terafiliasi dengan MBKM UNNES. Tujuan diadakannya program ini adalah mahasiswa diharapkan dapat mengobservasi secara langsung lingkungan sekolah serta menerapkan teori yang diperoleh di lapangan. Selain itu, program ini merupakan bagian dari kerjasama antara pihak sekolah dengan kampus untuk meningkatkan mutu pembelajaran di tingkat menengah atas sekaligus memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa.
Dalam program Lantip 4 ini, para mahasiswa berperan aktif di dalam kelas, membantu guru dalam menyusun rencana pelajaran, serta mengembangkan bahan ajar yang menarik dan relevan dengan kebutuhan siswa. Salah satu hasil nyata dari program tersebut adalah modul ajar yang dirancang untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Modul ini tidak hanya berisi ringkasan materi, tetapi juga dilengkapi dengan latihan soal, ilustrasi, dan kegiatan praktikum yang disesuaikan dengan kurikulum terbaru. Harapannya, modul ajar ini akan mempermudah proses belajar mengajar dan membantu siswa lebih memahami konsep-konsep yang dipelajari.
Salah satu mahasiswa Lantip 4 yang berasal dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Maulana Saiful Rizal, mengungkapkan bahwa pembuatan modul ajar ini bukan tanpa tantangan. "Kami harus memastikan modul yang kami buat benar-benar sesuai dengan kebutuhan siswa dan kurikulum yang berlaku," ujar Saiful. "Kami juga banyak berdiskusi dengan guru-guru untuk mendapatkan masukan dan memastikan modul ini bisa digunakan secara efektif."
Program magang mengajar ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk mengasah kemampuan mengajar dan beradaptasi dengan dunia pendidikan sesungguhnya. Kepala SMA Muhammadiyah 2 Semarang, Ibu Chinayatul Muktamariyah, S.Pd, mengapresiasi upaya para mahasiswa dalam membuat modul ajar ini. Menurutnya, kontribusi mereka memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran di sekolah.
Dengan adanya modul ajar ini, para siswa diharapkan dapat lebih mudah memahami pelajaran dan meraih prestasi yang lebih baik. Program Lantip yang melibatkan mahasiswa ini pun diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H