Â
Dengan kemampuan yang luar biasa pada Biosoildam Microbachter  MA-11  (Bioferrtilizer) mampu dengan cepat merombak struktur dan biomasa yang ada dalam tanah  maka menjadikan tanah (soil)  sebagai kantong-kantong (dam) nutrisi ,  air dan parameter kebutuhan hidup seperti N2, O2, CO2 , unsur Makro dan Mikro  nitrogen (N), pospor (P), kalium (K), dan C,H,O. calcium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). dan unsur hara mikro antara lain : Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu) , Boran (B), Molibdenium (Mo) dan Chlor (Cl).dll. Sehingga komponen ini sanggub melindungi dan memberikan kepastian hidup semua komoditas  pertanian  di tengah situasi iklim ekstrim seperti saat ini dimana adanya kekeringan massif  regional  dan global karena tidak adanya hujan sebabkan penurunan  interflow dan ground waterflow yang mematikan.
Â
Kemampuan lain dari Biosoildam Microbachter  MA-11  adalah hasilkan  enzyme seperti selulase, esterase, lipase, amilase, protease, dan masih banyak lagi yang mampu meningkatkan pertumbuhan secara kualitas dan kuantitas, dimana pembentukan jaringan pada epidermis akar, batang dan cultisel daun lebih kokoh (rigit) dengan tebal rata rata 2 s/d 3 kali tanaman konvensional lain. Sehingga proteksi melalui tanah dan jaringan  anatomi tanaman menjadi salah satu kekuatan dalam hadapi iklim ekstrim yang terjadi saat ini.
Â
Â
Kunci dari metode ini adakah ketika kita mengolah tanah (soil treatmen), dengan melibatkan  Mikrobachter  MA-11 minimal 100 juta populasi per  gram tanah maka imunitas tanah akan terbangun. Jumlah  atau komposisi populasi microbachter ini sudah kami simulasi sejak  15 tahun lalu tepatnya tahun 2008 melalui model CFD  interflow soil control yaitu peran microba tanah dalam meningkatkan laju infiltrasi agar mendekati kondisi ideal dalam hadapi iklim  paling ekstrim , dan Alkhamdulillah hasil temuan teknologi ini mampu selamatkan banyak petani agar tidak gagal panen dan sekaligus selamatkan lingkungan hidup agar  berkelanjutan.
Â
Kantor Perwakilan Bank Indonesia di berbagai propinsi sejak tahun 2011 telah terapkan Teknologi Biosoildam MA-11 dalam upaya menjaga Ketahanan Pangan dan Inflasi daerah dan Nasional khususnya terhadap 3 komoditas utama yang berpengaruh langsung pada Inflasi yaitu Cabe, Bawang Merah dan Padi. Program ini sebagai bentuk Inisiasi di seluruh Indonesia dalam kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP) dalam bentuk  demplot sehingga diharapkan akan  dilanjutkan oleh Pemerintah Daerah setempat menjadi Demfarm yang lebih luas dan beragam komoditasnya.
Â