Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hal-hal Sederhana namun Penting Terkait Puasa yang Kadang Tidak Kita Pahami

13 April 2021   16:28 Diperbarui: 13 April 2021   16:31 2081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak sekali hal-hal terkait puasa yang kadang tidak betul-betul kita pahami. Mungkin sedikit catatan sederhana namun penting terkait puasa ini bisa membantu mengingatkan kita, barangkali ada hal kecil yang kita lewatkan;

1. Terkait niat. Niat merupakan hal penting. Tidak cukup sekedar menahan lapar dan haus di bulan Ramadhan tapi tidak membaca niat puasa pada malam harinya. Kalau seperti itu, puasanya tidak sah, dan lain waktu harus diganti.

2. Niat puasa bagus untuk dilafalkan. Biasanya kita membaca saat selesai tarawih bersama imam, atau saat sahur bersama keluarga. Tapi jangan hanya dilafalkan di mulut saja. Sebab niat puasa merupakan rangkaian ibadah, yang artinya kewajiban pengucapan yang sebenarnya adalah dalam hati. Seperti halnya saat wudhu, salat, yang terpenting adalah membaca niat dalam hati, demikian pula dengan puasa. Jadi, niat jangan hanya diucapkan di mulut saja.

3. Kita bisa membaca niat puasa sesuai kaidah gramatikal bahasa Arab dengan dua cara. Pertama, "nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhani hadzihis sanati, lillahi ta'ala." Atau bisa juga, "nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhana hadzihis sanata, lillahi ta'ala."

4. Kalau menurut Syaikh Ali Jum'ah, sebaiknya agar tidak lupa niat puasa, kita langsung membacanya setelah selesai berbuka puasa saja. Waktu membaca niat puasa itu dimulai sejak Maghrib sampai subuh. Jadi, mau dibaca sesaat setelah adzan atau isyarat waktu berbuka pun boleh saja.

5. Kalau menurut madzhab imam Syafi'i, niat puasa harus dilaksanakan setiap malam bulan Ramadhan. Tapi menurut madzhab imam Malik, niat puasa bisa dibaca satu kali pada awal bulan Ramadhan. Dengan tata cara, niat puasa satu bulan penuh.

6. Adzan Maghrib atau isyarat waktu berbuka, seperti sirine dan beduk bukan selamanya tanda dibolehkan berbuka. Sebab jika adzan berkumandang tapi waktu Maghrib ternyata belum tiba, kemudian kita langsung berbuka, puasa kita menjadi batal dan tidak sah, serta harus diulang setelah selesai Ramadhan.

7. Doa berbuka puasa (allahumma laka shumtu dst...) sebenarnya sunnah dibacanya adalah pada waktu setelah selesai berbuka, bukan sebelumnya. Sebelum berbuka puasa, kita membaca basmalah, dan doa sebelum makan seperti biasa.

8. Mau berbuka puasa dengan hidangan utama sebelum atau setelah salat Maghrib sebenarnya boleh saja. Tapi jika ingin mengikuti nabi Muhammad shallahu'alaihiwasallam, kita bisa mengawali berbuka dengan beberapa butir kurma, air putih, dan sejenisnya (sekedar menyantap takjil dulu) lalu salat Maghrib, dan barulah menyantap makanan berat. Tapi seandainya memang hidangan utama sudah tersedia sejak awal, boleh saja kok dimakan sebelum salat Maghrib.

9. Tarawih dilakukan setelah salat isya. Seperti halnya tahajud dilakukan setelah tidur. Jika misalnya terlambat berangkat ke masjid, tapi belum salat isya, dan langsung ikut salat tarawih, tarawihnya tidak sah.

10. Tarawih itu saat menjadi makmum tetap diusahakan untuk membaca surat Al-fatihah, meskipun ada tarawih yang gerakan imamnya sangat cepat. Tidak cukup cuma diam, dan membaca "amiin" saja. Ketika berdiri dan imam membaca Al-fatihah juga surat pendek, kita ikut membaca surat Al-fatihah semampunya, jangan diam saja.

11. Waktu imsak bukanlah waktu dimulainya puasa. Tapi imsak adalah waktu untuk sekedar berhati-hati. Kita berhenti makan dan minum sepuluh menit sebelum tiba waktu Subuh.

12. Masuknya air dengan tidak sengaja ke dalam mulut, hidung, atau telinga saat mandi wajib atau mandi sunah tidak membatalkan puasa. Kecuali mandinya dengan cara berenang menyelam. Tapi jika kemasukan air saat mandi biasa, misalnya mandi pagi atau sore, maka puasanya batal.

13. Jangan terlalu keras saat berkumur ketika wudhu, nanti jika air sampai tidak sengaja masuk ke tenggorokan bagian dalam maka puasanya bisa batal. Tapi bila melakukan kumur saat wudhu memakai sedikit air, sudah dilakukan dengan cara wajar, dan hati-hati, namun masih tertelan juga, tidak masalah.

14. Menyikat gigi siang hari bulan Ramadhan setelah tiba waktu Dzuhur hukumnya makruh. Tapi kalau dilakukan sebelum itu, boleh. Bahkan sunah kalau sekaligus diniati juga untuk bersiwak.

15. Memakai obat tetes mata tidak membatalkan puasa. Tapi kalau merokok bisa membatalkan puasa.

16. Ludah yang sudah keluar dari mulut, misalnya sampai ke bibir, jika ditelan kembali bisa membatalkan puasa. Sementara dahak, jika sumbernya berasal dari batas anggota dalam tenggorokan, atau dibawah makhraj huruf hamzah () dan haa' (), maka jika ditelan juga membatalkan puasa. Juga yang keluarnya dari rongga hidung.

17. Sisa makanan yang tertinggal di mulut pada siang hari bulan puasa dan susah untuk dikeluarkan, kita sudah menyikat gigi, dsb, kemudian tak sengaja tertelan, tidak membatalkan puasa. Tapi jika kita sembrono, sebenarnya sisa makanan tersebut mudah saja kalau mau diludahkan, tapi malah ditelan, puasanya batal. Maka sebaiknya kita menyikat gigi setelah sahur.

18. Terakhir, orang yang memberikan hidangan berbuka bagi orang yang puasa, dijanjikan pahala sama besar seperti pahala orang yang berpuasa tadi. Bayangkan kalau kita bisa ikut menyumbang hidangan, atau setidaknya takjil untuk seratus orang di masjid yang mengadakan buka bersama, wah kita dijanjikan dapat pahala puasa seratus orang.

"Nabi Muhammad Saw. bersabda, 'Barang siapa memberi makan orang puasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang sedang berpuasa itu sedikitpun.'"

Yuk, perbanyak sedekah di bulan suci...

Wallahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun