Kisah kakek bodoh memindahkan gunung adalah salah satu cerita rakyat, legenda, mitos, atau kisah yang begitu terkenal di Tiongkok. Menanamkan pelajaran moral tentang kegigihan yang mampu meruntuhkan anggapan akan sesuatu hal mustahil, menjadi sesuatu yang mungkin untuk dilakukan.
Seorang kakek tua yang lugu, namun memiliki cita-cita bisa memindahkan sebuah gunung. Dia lakukan pekerjaan itu bersama anak cucunya. Dia lakukan sedikit demi sedikit, tanah demi tanah dia pindahkan dari tempat semula.
Nyatanya dengan ketekunan itu, sebuah gunung bisa berpindah tempat berkat usaha dari manusia. Kisahnya demikian terkenal, bisa dibaca di banyak tempat.
***
Kita sudah akrab dengan kalimat masa depan adalah misteri, masa lalu adalah sejarah, dan saat ini adalah waktu yang kita miliki. Tapi apakah seseorang benar-benar memahami dan meresapi kutipan itu? Atau jangan-jangan hanya seperti kata mutiara yang lain, beberapa dari kita senang mengutipnya tapi setelah itu lupa begitu saja.
Kadang malah terlambat meresapi makna kalimat itu. Mungkin baru bisa mendeskripsikan dengan indah saat sudah beranjak tua. Baru mengerti benar artinya suatu hari.
***
Memang yang namanya rencana itu penting, tapi seberapa penting? Merencanakan sesuatu adalah tahap antisipasi untuk langkah yang lebih baik esok hari. Tapi bukan berarti rencana yang paling matang sekalipun adalah jaminan dari ekspektasi. Realita kadang jauh berbeda. Maka baik merencanakan sesuatu, tapi tidak terlalu baik jika terlalu terpaku pada rencana.
***
Salah satu yang membebani hidup seseorang adalah pikiran dan kekhawatiran akan masa depan. Sesuatu yang bahkan belum ada. Belum pasti terjadi, dan belum tentu akan menjadi miliknya.
Pernahkah begitu khawatir dengan kegiatan hari esok? Mau melakukan ini dan itu. Lalu jadi terbayang-bayang, bagaimana kalau begini dan bagaimana kalau begitu? Bagaimana seumpama akhirnya malah seperti ini, atau tiba-tiba ada kejadian seperti itu?