Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah tentang Sajak Terpendek Satu Baris dan Bagaimana Cara Saya Menikmati Karya Seni

10 Mei 2020   05:10 Diperbarui: 11 Mei 2020   17:18 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pinterest.com/retne_

Penggagas aliran tersebut. Ini jauh beda dengan aliran Picasso. Setahu saya Pablo Picasso itu adalah seorang seniman yang terkenal dalam aliran kubisme.

Jadi, kubisme kalau dilihat sekilas lebih nampak memiliki bentuk daripada abstrak ekspresionis. Lukisan Pollock itu kalau boleh saya katakan mirip cat tumpah. Pertama kali melihat lukisan Pollock di film The Accountan, saya itu mikir kok lukisan begitu mahalnya minta ampun.

Saya mungkin bisa membuat semacam itu satu. Meskipun saya gak bisa melukis sebenarnya.

Bagaimana kita menikmati lukisan itu? Sama saja dengan seni lain. Karena saya bukan penikmat aliran abstrak ekspresionis, saya gak menganggap lukisan itu luar biasa. Tapi yang paham aliran seni tersebut, mungkin akan menganggap Jackson Pollock adalah jenius luar biasa.

Setiap seni memiliki pasaran dan penikmat masing-masing yang hanya bisa dipahami dan benar-benar dinikmati oleh mereka yang mengerti alirannya.

Demikian juga dalam memahami lukisan Banksy. Buat apa coba lukisannya yang Gadis Balon itu dihancurkan setelah terjual? Lucu kisahnya.

Tapi justru setelah hancur itulah katanya lukisan itu makin mahal. Benar-benar jalan pikiran yang gak saya pahami. Karena saya bukan orang seni. Cukup saya nikmati sajalah.

Kalau kita penikmat aliran seni yang berkaitan tadi, boleh mungkin kita menafsirkan. Apa sih yang bisa kita artikan? Dari sebuah seni. Atau puisi. Ya, sesuai pemahaman kita saja. Interpretasi kita. Sejauh dan sedalam apa kita bisa menikmati karya tersebut. Dan setiap orang berbeda.

Ya terserah kita mau memaknai seperti apa puisi A atau B. Tapi arti sebenarnya dan paling benar ya tentu saja tetap menjadi rahasia sang pencipta karya seni tersebut.

Baik puisi, lukisan, patung, atau apalah. Seni itu banyak.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun