Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

NU, Pancasila, dan Soeharto

21 Agustus 2020   06:42 Diperbarui: 21 Agustus 2020   07:20 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua hasil Munas di Situbondo tahun 1983 M tersebut akhirnya disahkan dalam muktamar di Situbondo tahun berikutnya. Kita masih bisa membaca hasil muktamar tersebut hari ini. Keputusan NU saat itu tentu saja sangat fenomenal. Sangat penuh kontroversi. Namun pada akhirnya banyak ormas keagamaan yang lantas berterima kasih kepada ijtihad ulama NU. Termasuk ormas lintas agama. Hingga kemudian dibentuk menjadi undang-undang yang sah tahun 1985 M, semua tidak lain dan tidak bukan, ada jasa ulama NU.

***

Ini diluar semua itu. Hanya sekedar menurut hemat saya pribadi, seandainya ada orang NU kok tidak sejalan dengan keputusan Munas dan muktamar Situbondo tersebut, itu suuladab namanya. Tidak menghormati musyawarah, keputusan, serta ijtihad yang sudah diambil dan disetujui oleh kiai-kiai besar seperti KH. As'ad Syamsul Arifin, KH. Ali Maksum, KH. Mahrus Ali, dan sesepuh NU lain. Wes ora usum tukaran bilang Pancasila begini begitu, kalau mau lebih jelas tak usah berdebat. Cukup menggali sejarah. Saat ini sudah waktunya bersatu, membangun bangsa ini.

Wallahu a'lam.
Mohon dikoreksi.

Kamis, 27 Februari 2020 M.
Catatan melawan lupa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun