Padahal sebenarnya kita tidak seharusnya menjadikan itu sebagai masalah. Bahkan sebaliknya, kita seharusnya berterimakasih kepada Malaysia. Karena menurut saya, itu adalah salah satu bentuk sindiran yang diberikan oleh Malaysia kepada Indonesia agar lebih mengapresiasi budaya bangsanya sendiri. Karena selama ini sebagian besar orang Indonesia memang merasa gengsi dengan budayanya sendiri. "Kuno", begitu mereka menyebutnya.
Kalau sudah seperti ini keadaannya dan kita tidak segera menyadarinya, nantikan saat dimana kita sudah kehilangan pengetahuan sepenuhnya akan budaya bangsa kita sendiri. Mengutip kata Radhit lagi : "Akan tiba masanya kelak orang Indonesia harus pergi ke luar negeri untuk belajar budaya yang diwarisi nenek moyangnya sendiri ..."
Dan saat ini hal itu sudah mulai terbukti. Untuk meraih gelar Doktor dalam jurusan Sastra Jawa saja, kita harus bersusah-sudah belajar ke Belanda. Lha kok bisa, budayanya ada di sini tp kita harus belajar ke Belanda? Saya sendiri tak tahu dan tak bisa menjawabnya.
Sudah saatnya kita melestarikan budaya dan seni yang dimiliki bangsa ini. Mengapresiasinya dan ikut hadir dalam pementasannya adalah salah satu upaya kecil yang bisa kita lakukan mulai saat ini.
- PROUD TO BE INDOESIA -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H