Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hukum yang Kedaluwarsa

22 Maret 2020   04:35 Diperbarui: 22 Maret 2020   04:37 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada thn 2011 di California, seorang wanita tidak boleh mengendarai kendaraan dengan mengenakan mantel rumah dan sinar matahari dijamin secara hukum kepada semua orang.

Banyak negara bagian dan negara memiliki undang-undang resmi yang jarang ditegakkan dan tampaknya tidak masuk akal dari perspektif modern, namun mereka tetap "tercatat dalam buku." 

Terlepas dari alasan asli yang membenarkan berlakunya undang-undang ini, mereka tampak konyol atau sewenang-wenang menurut standar saat ini.

Jadi mengapa mereka tetap berada dalam kode hukum?  Terkadang mereka dilupakan seiring kemajuan masyarakat.  Kadang-kadang upaya untuk mencabut undang-undang lebih besar daripada nilai mencabutnya.

Namun intinya tetap: hukum konyol tersebut tetap legal, dan meskipun jarang ditegakkan, mereka bisa saja melakukannya.

Tuhan memiliki hukum yang sudah kedaluwarsa.  Alkitab mengatakan bahwa Yesus memakukan hukum ini ke kayu salib (Kolose 2:14). Beberapa orang percaya bahwa hukum ini adalah Sepuluh Perintah, tetapi Ibrani 7:11 mengatakan hukum yang usang ini datang kepada orang-orang di bawah pelayanan keimamatan Lewi.

Sepuluh Perintah diberikan di Gunung Sinai sebelum imamat Lewi ada!  Hukum yang usang itu memuat upacara dan ritual untuk pelayanan tempat kudus, yang semuanya melambangkan pengorbanan dan pelayanan Kristus untuk manusia.

Setelah Yesus mati, ritual-ritual ini kehilangan makna.  Tidak ada lagi alasan untuk mengorbankan seekor domba di bait suci karena iman kepada Mesias yang akan datang, padahal Mesias telah menjadi korban terakhir!

Kita dapat bersyukur bahwa Yesus menggenapi hukum ini di kayu salib dan Tuhan menghapusnya sesudahnya.  Bayangkan jika Tuhan membiarkan hukum ini tetap berlaku setelah salib, artinya meskipun ritual itu tidak ada artinya, kita masih harus mematuhinya.  Apakah Anda senang Anda tidak harus membunuh binatang ketika Anda pergi ke gereja?

1 Korintus 7:19
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.

Doug Batchelor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun