Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Murah Hati

17 Februari 2020   05:43 Diperbarui: 17 Februari 2020   05:41 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak anak anak mengumpulkan uang untuk membantu para korban gempa bumi 2010 di Haiti.  Beberapa orang muda termasuk Will Merchant, yang baru berusia enam tahun ketika dia mengetahui tentang anak-anak lain yang mengumpulkan uang, lalu membuat rencananya sendiri.  Dengan menjual karya seni aslinya, Will mengumpulkan $ 500 untuk membantu para korban gempa.  Dia ditanya mengapa dia ingin membantu orang yang belum pernah dia temui.  Jawabannya: "Tuhan menuntun hati saya untuk melakukan itu."

 Ada banyak motivasi yg berbeda beda untuk membantu orang lain.  Kadang-kadang itu datang dari keinginan untuk mendapatkan pengakuan publik, tetapi ini bukan kemurahan hati.  Kedermawanan sejati muncul dari empati, kebaikan, dan cinta.

 Menjadi dermawan selalu memberkati si pemberi.  Bagi orang lain, orang yang murah hati mungkin tidak tampak diberkati.  Bahkan, mereka akan menolak hadiah dan tidak dihargai.  Tetapi meskipun begitu, ada sesuatu yang positif yang terjadi di dalam hati orang yang memberi.

 Di sisi lain, menurut pepatah, kikir akan membawa kepada kemiskinan.  Ini benar, tidak harus dalam hal-hal materi, tetapi setidaknya dalam arti spiritual.

 Alkitab berkata, "Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum" (Amsal 11:25).  Ini tidak berarti bahwa orang yang murah hati akan selalu menerima keuntungan materi sebagai imbalan atas kemurahan hati mereka, meskipun itu kadang-kadang terjadi;  namun mereka mendapatkan berkat dlm bentuk lain.

 Ada manfaat emosional, fisik, dan spiritual yang pasti mereka rasakan.  Orang yang dermawanan, menurut survey, lebih bahagia;  emosi negatif berkurang dan emosi positif diperkuat, ini memberikan dampak kesehatan yang baik.  Berkat rohani ketika memberi, berasal dari Tuhan, Pemberi Agung.

Amsal 11:24,25
Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. (25) Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

Doug Batchelder

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun