Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Warga Negara Dunia yang Lain

4 Januari 2020   01:37 Diperbarui: 4 Januari 2020   02:33 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada satu presiden Amerika Serikat yang, ketika meninggal, bukan lagi warga negara Amerika Serikat.  Itu adalah presiden kesepuluh negara itu --- John Tyler.

John Tyler bertugas di kantor presiden dari tahun 1841 hingga 1845. Tetapi lebih dari menjadi orang Amerika, Tyler adalah seorang Virginian.  Maka ketika Virginia, bersama dengan negara-negara bagian selatan lainnya, memisahkan diri dari negara serikat, Tyler tetap setia pada negara bagian asalnya dan bergabung dengan mereka, meninggalkan kewarganegaraan A.S.-nya.

Tyler sebenarnya menjabat sebagai ketua Konvensi Perdamaian Virginia, yang diselenggarakan pada tahun 1861 di Washington, D.C. Itu adalah upaya untuk mencegah perang saudara.  Namun, ketika tidak ada kompromi yang dicapai, ia memandang pemisahan diri sebagai satu-satunya pilihan dan bergabung dengan Virginia dan negara-negara lain dalam meninggalkan kewarganegaraan mereka.

Dari sana, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan dari Kongres Konfederasi, tetapi itu adalah posisi yang tidak akan pernah ia isi.  Dia meninggal pada 18 Januari 1862, sebelum pernah melayani satu haripun di kantor.  Dan dengan demikian, dia adalah satu-satunya presiden dalam sejarah Amerika Serikat yang mati sebagai warga negara.

Paulus, dalam suratnya kepada orang-orang Filipi, membagikan beberapa berita menarik tentang kewarganegaraan kita: "Karena kewarganegaraan kita ada di surga, dan dari sana kita juga menantikan Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus" (Filipi 3:20). 

Meskipun kita mungkin dilahirkan di Amerika atau Kanada atau bagian lain dunia, sebagai orang Kristen, kewarganegaraan kita yang sebenarnya ada di surga.

Dengan demikian, kita diundang untuk meninggalkan kesetiaan kita kepada dunia dan menanggapi undangan Allah untuk mengambil misi rumah surgawi kita --- yaitu menyebarkan kabar baik kepada warga dunia ini.

Yohanes 18:36
Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

Doug Batchelor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun