Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jangan Tenggelam!

29 September 2019   02:51 Diperbarui: 29 September 2019   03:02 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tidak semua jenis pasir hisap sama. Hampir semua pasir hisap lambat dan relatif mudah untuk melepaskan diri. Tetapi jika ada sumber air yang mengalir cepat di bawahnya, pasir hisap ini "super cepat." Pasir hisap dapat terlihat kokoh seperti beton, tetapi manusia yang menginjaknya akan tenggelam secara instan.

Jika Anda mendaki di daerah yang dikenal dengan pasir hisap cepat, alangkah baiknya untuk membawa tiang sebagai alat untuk melepaskan diri.

Yang menakutkan tentang pasir hisap adalah Anda tidak akan pernah bisa melihat apa yang ada di bawah permukaannya. Anda tidak tahu seberapa dalam atau seberapa cepat Anda tenggelam ke dalamnya. Hewan ternak, manusia, dan mesin telah banyak tenggelam dalam pasir isap. 

Menurut catatan sejarah, pada tahun 1875 sebuah kereta yang tergelincir dari sebuah jembatan di Colorado tenggelam begitu dalam di pasir hisap seperti ini sehingga tidak pernah ditemukan.

Alkitab menyebutkan beberapa contoh ketika seseorang atau sesuatu sedang tenggelam. Ketika Daud tenggelam ke dalam "lumpur" pencobaan dan keputusasaan, dia meminta bantuan Tuhan.

Ketika Petrus tenggelam dalam ombak laut, dia berteriak, "Tuhan, selamatkanlah aku!" Ketika perahu mereka tenggelam, para murid berpaling kepada Yesus untuk meminta bantuan. Mereka jelas melihat kepada Penyelamat yang sebenarnya karena Dia menyelamatkan mereka semua.

Jika Anda menemukan diri Anda tenggelam dalam pasir masalah, atau pasir keputusasaan, pasir dosa, tidak peduli seberapa dalam, Tuhan sedang menunggu untuk mengangkat Anda. Jangan tenggelam --- gapailah tangan-Nya yang terulur!

Mazmur 69:2
Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu;
aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan aku.

Mazmur 69:13-14
(13) Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!

(14) Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun