Mohon tunggu...
Ksatria Airlangga
Ksatria Airlangga Mohon Tunggu... Jurnalis - Informasi tentang Universitas Airlangga

Menuju kampus berskala dunia (World Class University)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UNAIR Hebat Bersama Alumni!

26 Desember 2019   19:26 Diperbarui: 26 Desember 2019   19:24 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2020 nanti Universitas Airlangga menargetkan diri masuk ke dalam jajaran 500 kampus top dunia. Salah satu upaya yang dilakukan pihak universitas adalah merangkul para alumninya untuk mendukung target tersebut. Pihak kampus menyatakan, peran alumni yang banyak berpengaruh di manca negara dapat turut berkontribusi untuk mencapai hal tersebut. Salah satunya dengan membimbing dan mengawal perkembangan riset di UNAIR agar berpeluang lebih banyak tembus ke  jurnal internasional.

Dari hal ini tampak peran alumni UNAIR begitu besar mambawa nama almamaternya. Diakui atau tidak, UNAIR menjadi ikon baru, khususnya secara nasional, meskipun masih bertumpu pada wilayah Indonesia Timur. Namun, munculnya sejumlah nama yang bertengger dalam panggung nasional sedikit banyak mulai menjadikan UNAIR sejajar dengan kampus negeri ternama lainnya, khususnya yang selama ini bertengger di ranking di atasnya, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), maupun Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dari sisi pemerintahan di tingkat pusat, misalnya, nama-nama menteri alumni UNAIR sudah mulai meramaikan bursa kursi menteri. Sebut saja Ignasius Jonan, Muhajir Effendy, Khofifah, dan Asman Abnur yang pernah dan saat ini menduduki kursi menteri.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan pernah menjadi Direktur PT. Kereta Api Indonesia tahun 25 Februari 2009-27 Oktober 2014. Mulai akhir tahun 2014, alumnus program studi S-1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR, tahun 1986 ini diangkat menjadi orang nomor satu di Kementerian Perhubungan sampai kemudian dirotasi menjadi menteri ESDM sampai pemerintahan periode pertama Jokowi berakhir.

Kemudian nama Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, yang merupakan alumnus UNAIR program studi S-3 Ilmu Sosial, Sekolah Pascasarjana ini sejak 17 Juli 2016-20 Oktober 2019 didapuk menjadi Mendikbud oleh Presiden RI. Kini, Muhadjir dipercaya menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Lalu nama Asman Abnur yang lulusan dari S-2 Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana tahun 2004. Asman pernah dipercaya Presiden Jokowi menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB). Khofifah Indar Parawansa juga salah satu nama alumnus UNAIR yang pernah mengenyam kursi menteri, baik di era Abdurrahman Wahid maupun di periode pertama pemerintahan Jokowi-Kalla. Khofifah dipercaya mengawal kebijakan publik di bidang sosial oleh Presiden RI Joko Widodo. Perempuan kelahiran 19 Mei 1965 ini merupakan alumnus S-1 Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, tahun lulus 1990. Kini Khofifah menjabat Gubernur Jawa Timur periode 2018-2024.

Selain nama-nama yang meramaikan kursi menteri, tidak sedikit alumni UNAIR yang meramaikan posisi penegak hukum di negeri ini. Sebut saja  Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, S.H., M.H., atau yang biasa dikenal dengan Hatta Ali yang merupakan alumnus Fakultas Hukum UNAIR tahun angkatan 1977. Hatta diangkat menjadi Ketua Mahkamah Agung RI periode 2012-2017 dan kemudian dipilih kembali 2017-2022. Pada tanggal 31 Januari 2015, Hatta yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) UNAIR ini meraih gelar guru besar bidang hukum dari UNAIR.  Menariknya, jauh sebelum era Hatta Ali, jajaran pimpinan MA juga pernah diduduki alumni UNAIR. Salah satunya adalah Prof. Dr. H. Mohammad Saleh, S.H., M.H., yang menjadi Wakil Ketua MA RI. M Saleh adalah alumnus FH UNAIR tahun 1970.

Di kalangan kepala daerah, gubernur misalnya, selain nama Khofifah, nama Soekarwo, Awang Faroek Ishak, dan Irianto Lambrie juga tercatat pernah menjabat sebagai gubernur. Soekarwo atau yang akrab disapa Pakdhe Karwo adalah orang nomor satu di provinsi Jawa Timur sebelum Khofifah. Pakdhe Karwo menjadi Gubernur Jatim dua periode (2008-2013 dan 2013-2018). Soekarwo merupakan alumnus S-1 Ilmu Hukum, FH UNAIR pada tahun 1979, dan diberi gelar doktor kehormatan di bidang ekonomi oleh UNAIR berkat inovasi "Jatimnomics" miliknya.

Satu lagi sosok gubernur alumnus UNAIR adalah Awang Faroek Ishak. Awang Faroek Ishak saat ini menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur. Awang merupakan doktor lulusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Pascasarjana (pada saat itu) tahun angkatan 2009. Sementara itu Irianto Lambrie adalah Gubernur Kalimantan Utara. Pria kelahiran 18 Desember 1958 ini merupakan lulusan doktor Pascasarjana dengan minat Ekonomi Pembangunan.

Tentu deretan nama-nama ini hanyalah sebagian dari alumni UNAIR di pemerintahan. Salah satu yang di saat pemilu 2019 menjadi sorotan media adalah nama Arief Budiman. Arief adalah alumnus Hubungan Internasional, Fisip UNAIR. Arief Budiman adalah Ketua KPU periode 2017-2022. Di bawah kepemimpinan Arief, KPU menorehkan sejarah untuk permata kalinya menggelar pemilu serentak nasional, yakni memilih anggota legislatif sekaligus memilih pasangan presiden dan wakil presiden.

Nah, dari deretan nama-nama alumnus UNAIR yang masuk dalam panggung nasional ini, tentu UNAIR sudah mulai menunjukkan pengaruhnya dalam perpolitikan nasional. Tentu hanyak hal yang membuat UNAIR bisa hebat, dari risetnya, karya-karya akademik para dosen dan mahasiswanya. Namun, tak bisa dipungkiri UNAIR pun hebat bersama para alumnusnya yang mencatatkan sejarah yang baik bagi bangsa dan almamaternya. UNAIR HEBAT !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun