Allfela Aisyah P.K. mahasiswi Sistem Informasi berhasil lolos program MBKM Studi Independen Bersertifikat dari Yayasan anak bangsa bisa & GoTo yang Bernama Generasi GIGIH 2.0.
Program Generasi GIGIH 2.0 diinisiasi oleh Yayasan anak bangsa bisa & GoTo untuk menciptakan talenta digital yang mampu bersaing di industri teknologi yang berkembang dengan sangat cepat. Program ini terdapat 3Â learning path, yaitu Front end engineer, Back end engineer serta Data analyst.
Program ini tidak hanya mempelajari kemampuan teknikal, tetapi juga mempelajari kemampuan non teknikal (seperti career readiness dan soft skill workshop) sebagai bekal untuk mempersiapkan Karir di industri IT, serta terdapat kelas bahasa Inggris yang disesuaikan dengan kebutuhan industry. Selain itu, yang paling menyenangkan dari program Generasi GIGIH 2.0 adalah di akhir pembelajaran terdapat kesempatan magang dan kesempatan mengikuti capstone project dengan study case yang menarik.
Mahasiswi angkatan 2018 yang akrab disapa Fela ini tertarik dengan program MBKM itu karena ajakan dari salah satu kakak tingkat yang sudah lebih dulu mengikuti program MBKM. "Beliau menceritakan tentang bagaimana serunya belajar di luar kampus tapi juga tetap dihitung sebagai SKS yang nantinya dapat dikonversi. Selain itu beliau juga menceritakan bahwa mengikuti MBKM memberikan sudut pandang baru bahwa masih banyak orang-orang diluar sana yang kemampuannya lebih hebat daripada kita". Nah dari situ lah ia merasa bisa banyak belajar untuk menjadi pribadi yang terus berkembang. Atas dasar itulah ia tertarik untuk mengikuti MBKM.
Fela mengatakan memilih program Generasi gigih 2.0 karena background kuliah yang berasal dari jurusan Sistem informasi. Lalu alasan kedua adalah karena GoTo merupakan salah satu big tech company di Indonesia yang didalamnya terdapat para tech expert yang pastinya memiliki skill (hard skill maupun soft skill) yang baik di bidang IT, yang harapannya dapat memberikan guidance dalam mempersiapkan skill yang mumpuni untuk berkarir di bidang IT.
Program studi independen ini berlangsung selama kurang lebih sekitar 6 bulan atau 1 semester penuh. Selama mengikuti program Generasi GIGIH 2.0, ia sering berhubungan dengan tim ops dari YABB untuk mengetahui informasi detail terkait jadwal pelatihan. Selain itu, ia juga cukup banyak bekerja sama dengan teman-teman sekelompok yang berasal dari berbeda universitas untuk menyelesaikan tugas dari mentor. Melalui pelatihan tersebut ia juga banyak diajarkan bagaimana melatih networking  yang baik, dengan mahasiswa dari berbagai kalangan dan background yang berbeda-beda.
Fela berharap semoga program-program pelatihan yang ditawarkan lebih variatif, tidak hanya yang berhubungan dengan IT saja namun program pelatihan non IT. Â Agar mahasiswa yang bukan berasal dari jurusan IT bisa mendapatkan ilmu praktikal yang sesuai dengan jurusannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H