Seorang guru dikatakan berhasil dalam dunia pengajaran jika para siswanya mampu berubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya yang lebih baik. Hal ini selaras dengan pengertian belajar dalam dunia belajar. Yakni belajar sama dengan berubah.
Jika dalam proses pembelajaran tidak terdapat perubahan yang berarti dalam kecerdasan dan pribadi siswa, maka guru harus mengevaluasi seluruh kebijakan, aksi, dan model pembelajaranya. Terlebih leadership di dalam kelas. Berikut 5 hal yang wajib guru lakukan jika ingin seorang guru menjadi kurikulum terbaik bagi para siswanya yang akhirnya akan berdampak pada perubahan siswa.
Leadership Autority
Kemampuan ini mutlak harus ada dalam guru pada umumnya, apa lagi guru bahasa yang notabene seorang pengajar skill yang harus membangun ratusan micro skills dalam satu momen tujuan  pengajaran.
Bukan hanya sekedar leadership, namun leadership yang memiliki otoritas tinggi. Yakni posisi dimana guru sebagai seorang mentor, tutor, dan fasilitator mampu menggerakkan siswa untuk beraksi atau melakukan tindakan praktis dalam pembelajaran.
Jika hanya sekedar leadership, mungkin umumnya guru telah memiliki. Namun otoritas terkadang banyak dilupakan. Tanda seorang guru yang memiliki leadership autoritatif adalah siswa dengan mudah mengikuti instruksi pengajaran, bisa dijadikan tumpuan kesulitan siswa di dalam dan di luar kelas, mampu memoderasi setiap kesulitan dan keadaan kelas kedalam kelas dan keadaan yang nyaman bagi siswa untuk berkembang.
Faktor utama leadership autoritatif ini adalah kemahiran guru untuk melakukan need analysis terhadap kebutuhan siswa, kemampuan untuk menjadi entertainer terbaik bagi siswanya, kemampuan untuk menjadi public figur dan public speaker bagi siswanya, serta kemampuan untuk berkomunikasi dan bertransaksi dengan sempurna dengan para siswa.
Nah nilai ini akan banyak dijelaskan dengan beberapa sub bahasan dibawah ini.
An Inspiring Spokesman
Nilai ini bisa jadi merupakan turunan dari karakter leadership seorang guru yang otoritatif. Sangat sulit seorang guru menjadi seorang yang menginspirasi siswanya jika dirinya tak memiliki leadership yang baik. Sebagai contoh, siswa cenderung tak memiliki motivasi lebih jika siswa terlebih dahulu menilai guru dengan kredit negatif. Tentu kejadian ini harus dihindari.
Salah satu ciri leadership yang baik adalah Inspiring Spokeseman, yakni apa yang diucapkan guru selalu memberi nas atau kekuatan melakukan bagi siswa. Inilah powernya. Jika anda seorang guru dan tak mampu memberikan instruksi yang efektif, ada baiknya segeralah mengevaluasi diri anda. Karena willy nilly skill ini menjadi kebutuhan dasar seorang guru. Tentu tidak hanya di dalam kelas juga diluar pendidikan formal.
Biasanya an inspiring spokesman mampu diciptakan guru jika guru memiliki kepribadian. Yah kepribadian. Kepribadianlah kaca kunci utama untuk mengunci skill ini. Sudah barang pasti kepribadian ini bisa dididik dan dikembangkan oleh anda sebagai seorang guru.
Kepribadian apa? Digugu dan ditiru. Percaya atau tidak, jika anda selaku seorang guru mampu memberikan contoh, katakanlah seorang pribadi yang disiplin terhadap waktu dan tugas-tugas siswa. Tentu siswa akan menandai anda sebagai seorang yang disiplin yang akhirnya mau tak mau mereka akan mengikuti ritme mereka. Walau kenyataannya tidak semua siswa dengan tulus melakukan itu. Namun dalam pendidikan berlaku hukum pengulangan akan melahirkan kebiasaan.