Mohon tunggu...
KAMPUH WELDING INDONESIA
KAMPUH WELDING INDONESIA Mohon Tunggu... Lainnya - Pelatihan Pengelasan

KAMPUH WELDING INDONESIA adalah Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) dalam Bidang Teknologi Las yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Sebagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Swasta, KAMPUH WELDING INDONESIA telah memperoleh Sertifikat Verifikasi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) Lembaga Sertifikasi Profesi LAS (LSP – LAS) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Logam Mesin Indonesia (LSP-LMI) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). KAMPUH WELDING INDONESIA juga melaksanakan Kualifikasi/Sertifikasi yang bekerjasama dengan International Association of Classification Societies (IACS) Members, diantaranya Lloyd Register (Class LR) – Inggris, Nippon Kaiji Kyoukai (Class NK) – Japan. Selain dengan IACS Members, Kualifikasi/Sertifikasi juga dilaksanakan bekerjasama dengan Biro Klasifikasi Indonesia (Class BKI) – Indonesia. Berdiri pada 26 Mei 2015 dengan nama KAMPUH INDONESIA WELDING SCHOOL hingga sekarang bertransformasi menjadi KAMPUH WELDING INDONESIA, Kampuh Indonesia Welding School Group yang terdiri dari KAMPUH WELDING INDONESIA dan KAMPUH WELDING CIKARANG berkomitmen untuk menjadi tempat pendidikan dan pelatihan sekaligus Tempat Uji Kompetensi (TUK) paling unggul di Indonesia dalam mencetak tenaga kerja bidang pengelasan yang kompeten dan bersertifikat baik nasional maupun internasional. Salah satu hal yang melatarbelakangi pendirian KAMPUH WELDING INDONESIA adalah kebutuhan untuk juru las (welder) yang sangat tinggi, yang dituntut harus mempunyai kompetensi sesuai dengan serapan industri, baik itu kompetensi berlevel nasional maupun internasional. Sebagai wadah untuk peningkatan SDM Bidang Pengelasan, KAMPUH WELDING INDONESIA mendapatkan fasilitas dari Pemerintah Indonesia, diantaranya melalui Kementerian Perindustrian berupa pelatihan Three in One bidang pengelasan, yaitu pelatihan, sertifikasi dan magang kerja (penempatan) di industri dalam negeri. Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dengan program sertifikasi juru las (welder) untuk karyawan perusahaan konstruksi pengelasan dan siswa kejuruan. Dan melalui Pemerintah Kota Surabaya dengan program pelatihan dan sekaligus sertifikasi pengelasan untuk warga Kota Surabaya. Selain melaksanakan program Pemerintah Indonesia, KAMPUH WELDING INDONESIA juga melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan baik BUMN maupun swasta untuk bidang pengelasan. Dengan program-program tersebut, Kampuh Welding Indonesia hingga saat ini sudah melatih dan mensertifikasi juru las (welder) sebanyak lebih dari 3000 juru las (welder). Sebagai Corporate Member dari Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) atau Indonesian Welding Society (IWS) dan Ikatan Perusahaan Produsen Kapal & Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), KAMPUH WELDING INDONESIA juga menjalin kerja sama dengan Industri Galangan Kapal, Alat Berat dan Konstruksi Sipil lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta beberapa perusahaan yang berhubungan dengan pengelasan, hal tersebut diwujudkan dengan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama/MOU, diantaranya dengan : PAL Indonesia (PERSERO). Dumas Tanjung Perak Shipyard. Adiluhung Saranasegara Indonesia. Yasa Wahana Tirta Samudera. Janata Marina Indah. Serta beberapa Subkontraktor Galangan Kapal Anggota Asosiasi Inovatif Teknologi Indonesia (AITI). Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja Nasional & Industri. Kementerian Pekerjaan Umum Sekretariat Jenderal Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Balai Pendidikan Dan Pelatihan Wilayah IV Surabaya. Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Mitsui Engineering & Shipbuilding Co. Ltd (MES GROUP) Japan. dan Perusahaan Konstruksi dan alat berat Lain di seluruh Indonesia Saat ini KAMPUH WELDING INDONESIA menjadi “Sending Organization” atau perusahaan sebagai organisasi pengirim untuk tenaga-tenaga magang ke Jepang. Untuk itu, selain mempersiapkan segala dokumen pengajuan, KAMPUH WELDING INDONESIA juga melaksanakan penjajakan dengan beberapa “Accepting Organization” dan “Accepting Company” atau perusahaan-perusahaan penerima siswa magang di Jepang khusus bidang pengelasan. Selain itu, KAMPUH WELDING INDONESIA juga akan melaksanakan program kerjasama dengan Construction Industry Development Board Malaysia (CIDB) atau Lembaga Pembangunan Industri Pembinaan Malaysia. Melanjutkan kesuksesan KAMPUH WELDING INDONESIA dan berdasar pada semakin banyaknya kebutuhan sumber daya manusia khususnya dibidang pengelasan (welder) serta berusaha menjawab permasalahan terkait dengan juru las (welder) dari sisi kompetensinya, maka saat ini sedang dibangun KAMPUH WELDING CIKARANG, berlokasi di wilayah Cikarang Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat. Dari sisi sarana prasarana KAMPUH WELDING CIKARANG mempunyai kapasitas yang lebih besar dari pada KAMPUH WELDING INDONESIA. Harapannya dengan adanya KAMPUH WELDING INDONESIA dan KAMPUH WELDING CIKARANG yang mana merupakan group dari KAMPUH INDONESIA WELDING SCHOOL, bisa menjawab dan memenuhi sumber daya manusia di bidang pengelasan yang ada di wilayah Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Kunjungan Lapangan Tim Irjend Kementerian Perindustrian RI kepada Alumni Kampuh Welding Indonesia

24 Desember 2021   14:15 Diperbarui: 24 Desember 2021   14:17 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Kampuh Welding Indonesia

Kampuh Welding Indonesia di Surabaya kedatangan tim dari Inspektorat Jenderal (irjend) Kementerian Perindustrian R.I. Dimana, kunjungan tersebut dalam rangka inspeksi lapangan rangkaian program diklat 3in1 bidang pengelasan tahun anggaran 2021. 

Program upskill diklat 3in1 bidang pengelasan tahun anggaran 2021 merupakan program yang pelaksanaannya dibiayai oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin R. I.

Dalam pelaksanaannya, program tersebut terbagi 4 angkatan, yang masing-masing angkatan berjumlah 30 peserta diklat. Munculnya program tersebut salah satunya didasari faktor kurangnya kompetensi pekerja juru las yang ada. Rata-rata juru las yang mengikuti program tersebut mendapatkan keahliannya dari belajar sendiri (otodidak) artinya, mereka tidak melalui pembelajaran dilembaga pendidikan formal maupun non formal.

Dok Kampuh Welding Indonesia
Dok Kampuh Welding Indonesia
Egy Akhsay Maulana, yang merupakan salah satu alumni peserta program upskill diklat 3in1 di Kampuh Welding Indonesia bidang pengelasan, pada saat diwawancarai tim inspektorat jenderal Kemenprin mengatakan "....program tersebut sangat bermanfaat bagi juru las seperti saya, dimana dulu saya mengenal pengelasan bermula dari helper & grinder. Pelan-pelan saya mempelajari teknik pengelasan dari operator las utama. Setelahnya, saya diminta terus belajar disaat jam kerja sudah selesai atau disaat ada kesempatan lembur, sampai akhirnya saya bisa mengelas dengan posisi 3G. Itu berproses lama sekali, akhirnya kesempatan itu datang, saya ditawari oleh mandor untuk ikut pelatihan pengelasan yang dilaksanakan di Kampuh Welding Indonesia di Surabaya. Saya mengikuti program tersebut hingga mendapatkan pengakuan kompetensi 6G. Selain itu, dengan kemampuan keahlian yang saya miliki itu mendapatkan tambahan upah dari yang sebelumnya.

Dok Kampuh Welding Indonesia
Dok Kampuh Welding Indonesia
Itulah kutipan narasi yang disampaikan Egy Akhsay Maulana dalam wawancaranya dengan tim irjen kemenperin. Inspeksi tersebut dilakukan disalah satu galangan kapal di Madura yaitu CV. Sumitomo. Mereka melihat langsung proses-proses pengelasan dalam pembuatan kapal. Selain itu, mereka juga memastikan apakah dalam proses pembuatan kapal-kapal tersebut juru las-juru las alumni program diklat 3in1 bidang pengelasan dari Kampuh Welding Indonesia juga terserap didalamnya. dan juga, apakah kompetensi yang sudah diperoleh benar-benar diaplikasikan dalam proses produksinya.

Setelah sekitar 2 jam berkeliling diarea galangan dan berbincang langsung dari para pekerja yang alumni program diklat 3in1 tersebut, tim irjen memutuskan mewancarai salah satu owner dari sub kontraktor galangan kapal tersebut, yaitu dengan Bapak Sutomo selaku owner CV. Sumitomo.  

Bapak Sutomo menyampaikan, "..bahwa dengan adanya program diklat 3in1 tersebut hasilnya sangat membantu produktivitas pekerja welder yang dimilikinya. Selain itu, hampir semua welder yang dibawah tanggungjawabnya sudah mempunyai sertifikat keahlian.." Beliau berharap, program seperti ini tetap dilanjutkan, bahkan saran beliau, apskill tidak hanya terbatas pada pengelasan pipa, namun bisa dengan upskill proses pengelasan lainnya meskipun itu pengelasan plat.

Referensi : kampuh-indonesia.com | Penulis : PENTA | Fotographer : M. tasrib & Yaztograp 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun