Siapakah yang tak terpukau melihat pemandangan alam yang memesona? Siapakah yang tak menyukai keindahan saat matahari terbit atau terbenam?
[caption id="attachment_190550" align="aligncenter" width="585" caption="Kupang. Foto oleh Aryani_yani "]
Ah…barangkali bentangan pantai berpasir putih mempunyai kenangan tersendiri. Begitu pula hamparan sawah permadani pegunungan dengan awan-awan bak lukisan, sulit terlupa jika kita pernah memandangnya.
[caption id="attachment_190551" align="aligncenter" width="576" caption="Pulau Beras Basah, Bontang, Kal-Tim. Foto oleh Teguh Hermawan"]
Setiap daerah memiliki keunikan pemandangan alamnya sendiri-sendiri. Boleh jadi taman hijau bunga-berbunga, dapat pula barisan pencakar langit serupa patung-patung raksasa menghiasi kota kita. Atau mungkin masih ada lapangan sepak bola dengan anak-anak yang berloncatan berebut si kulit bundar. Sungai-sungai yang berkelok, jajaran pohon pinus, bahkan tembok-tembok kumuh berhias graffiti para “seniman jalanan”.
[caption id="attachment_190552" align="aligncenter" width="545" caption="Hongkong. Foto oleh Dwi"]
Jangan lewatkan semua itu, jangan biarkan mereka tak terekam kamera kita. Gunakanlah waktu liburan bersama keluarga mengabadikannya. Sempatkan perjalanan ke kantor merekam cahaya pagi yang menerangi kawasan metropolis. Tak perlu risau dengan perkakasnya. Sebuah ponsel memungkinkan mendapat gambarnya karena pasti ia ada diantara kita. Begitupula dengan anda yang memiliki kamera saku, sudah barang tentu lensa lebarnya menunggu gagasan anda. Apalagi yang memiliki SLR, ah….amat sangat bergairah tentunya menyambut ini: Landscape Photography, genre melukis cahaya pemandangan alam yang tergolong klasik.
[caption id="attachment_190554" align="aligncenter" width="518" caption="Lei Yuen Mun fisherman village, Hongkong. Foto oleh Lexy Ma"]
Pastikan seminggu ini anda punya waktu barang sejenak, merekam pesona alam dimanapun anda berada. Di pinggiran pantai, di pedalaman desa, atau di tengah hiruk pikuknya kota yang sibuk.
[caption id="attachment_190553" align="aligncenter" width="590" caption="Madiun. Foto oleh Bayu Gustomo De"]
Yuk ikutan tantangan Kampret kali ini……oke?.......Oke dong!
[caption id="attachment_190555" align="aligncenter" width="516" caption="Tabloblong. Foto oleh Ningstami"]
Jangan lupa titipkan tautan (link) tulisan anda pada kolom komentar dibawah jika anda berpartisipasi dalam kegiatan Weekly Photo Challenge yang ke-6 ini. Dan jangan pula lupa untuk menautkan tautan tulisan ini ke artikel anda agar memudahkan teman-teman lain yang ingin berpartisipasi atau membaca karya-karya yang lain.
Pemenang WPC 5 untuk Food Photography adalah postingan ini, dan pemenang WPC di Buku Muka, dengan tema Mirror adalah foto di bawah ini. selamat kepada para pemenang. Hadiah pemenang setiap minggunya WPC di Kompasiana maupun di Buku Muka,pulsa sebesar 50.000
[caption id="" align="aligncenter" width="256" caption="mirror, by om Arif Hari"][/caption] Postingan-postingan WPC 6
- Berburu Awan di Danau Sentarum: Keindahan dan Kekayaan Alam di Perbatasan
- Aku Tergoda “Paras Ayu” Lanskap Manado
- Mencari Nemo dalam Biru Pulau Menjangan
- Niatnya Foto Landscape Tapi yang Dapat Penampakan
- Gunung Kerinci dari Berbagai Sisi
- Keindahan Alam Negeri Kita
- [Kampret] Handphone Baru Engkong Ji’ih
- [WPC] Barito Mencari Cinta Pada Lautan
- Gara-gara Demam Virus Kampretos, Kepergok Gay Pacaran
- Kota Yang Selalu Diselimuti Kabut
- [WPC 6] Doa Sang Bangau, Sebatang Pohon, Sepeda Onthel dan Sungai kecil
- [WPC-6] Pantai Sawarna, Keindahan Maha Karya Sang Pencipta dalam Warna dan Garis
- Ketika Sampai di Sini
- Ancaman Kecantikan Gunung Sumbing
- [WPC 6] Menikmati Pesona Alam dari Tapanuli ke Minangkabau
- [WPC 6] Pemandangan Indah Diambil Dari Udara
- Gula Terkadang Tak Semanis Nira, Terlebih Lagi Asa
- Pesona Biru Karimun Jawa
- Cincin Api Cinta Bromo
- Menikmati Keheningan dan Kesunyian Danau Cibinong (WPC 6)
- Pantai Ngobaran: Wisata Kebhinekaan
- Naga itu Telah Pergi Sebelum Aku Terbangun dari Tidur
- Melihat, Mengecap dan Menikmati Gula Jawa Dari Setiap Sisi
- [WPC 6] Petani? Nggak Ada Cita-Cita yang Lain?
- Laila, Tripodku, dan Kampungnya yang Masih Perawan [Wpc-6]
- Landscape Paradoks
- [WPC-6] Pemandangan Gunung Salak: Si Misterius yang Eksotis
- Bakar Batu Memaknai Ubi Jalar dengan Filosofi
- Berburu Kemilau Pagi dan Senja: Dari Kota ke Desa, Dari Laut ke Gunung
- [WPC 6] Ku Raih Merapi dengan Kameraku
- (WPC-6) Morning Has Broken at Fuji-san
- (WPC-6) Mengintip Gunung Batu Warna Warni dan Eksotisme Gunung Pasir , Dalam Jalan-Jalan ke Syuhada Badr di Kota Badr
- Wersuri: Taman Alami yang Tersembunyi Dengan Rapi (WPC 6)
- Journey di Bumi Tapanuli
- Panorama Selat Sunda [WPC-6]
- Kolam Kuno Terbesar Dan Situs Kerajaan Majapahit Di Trowulan
- Jogja Biru, Menikmati Kota Yogyakarta di Pagi Hari
- Pantai Kuwaru Nan Sejuk
- Bandung Punya Lembang, Malang Punya Batu
- WPC 6 : Sudut-sudut Sacheon Yang Kelak Kurindukan
- (WPC-6) Merapi View
- Jepang di Musim Semi, Panas dan Dingin [WPC-6]
- Menengok Brebes yang Terus Berhias (WPC 6)
- [WPC-6] Riau Daratan, Negeri Tanpa Gunung
- Lansekap Hong Kong Dalam Balutan Miniature Faking Photography
- Suatu Hari - 14 Tahun Kemudian (WPC6)
- Membidik Eksotika Senja Di Teluk Kupang
- WPC-6 Landscape
- Di Flores, Manggarai, Toleransi Antar Umat Beragama Bukan Isapan Jempol Belaka
Artikel Susulan:
- WPC 6, Awan
- Bermain Sambil Menambah Kekompakan Team
- [WPC Landskape] Pariwisata Sederhana di Malaysia
- [WPC Landscape] Di Atas Sebuah Atap Mall
- Berkompasiana Dapat Apa???
Salam Kampret!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H