Mohon tunggu...
Kampret Klik
Kampret Klik Mohon Tunggu... -

tempat bermain kami, eh salah, tempat bermain kita :D

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kampret Jebul: Pasar Tradisional

22 Maret 2015   04:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:18 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar adalah tempat bertemu antara penjual dan pembeli, penyedia barang kebutuhan dan konsumen untuk melakukan transaksi jual-beli barang berdasarkan harga yang telah disepakati kedua belah pihak. Oleh karenanya pasar bisa merujuk pada sebuah tempat dan bisa juga merujuk pada sebuah proses interaksi antara penawaran dan permintaan. Pemahaman bahwa pasar tidak hanya tentang suatu tempat melainkan juga bisa tentang sebuah proses interaksi kiranya berangkat dari fakta yang terjadi di zaman modern ini. Di jaman serba internet seperti sekarang ini proses jual-beli memang dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun. Bahkan proses transaksi bisa selesai hanya dengan beberapa “klik” saja. Kemajuan zaman memungkinan orang melakukan transaksi secara online. Memang hal ini belum tentu bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.

[caption id="attachment_404569" align="aligncenter" width="576" caption="Pasar tradisional Dompu, NTB (Foto oleh Harja Saputra/Album Kampret)"][/caption]

Selain itu perkembangan zaman menjadikan pasar menjadi demikian egois. Ada yang menawarkan produk lengkap dengan harganya. Ada pembeli yang hanya bisa memilih barang. Jika cocok tinggal membayar. Selesai. Tidak ada lagi proses interaksi tawar-menawar antara penawaran dan permintaan. Hal ini umum terjadi di supermarket-supermarket besar serta minimarket yang akhir-akhir ini banyak didirikan dan gampang ditemui bahkan di kota kecil sekalipun.

[caption id="attachment_404567" align="aligncenter" width="567" caption="Salah satu alat transanksi jual-beli (Foto oleh Yswitopr/Album Kampret)"]

14269663961814963872
14269663961814963872
[/caption]

Nah, yang paling menarik adalah pasar tradisional. Ada tempat di mana orang menawarkan produk. Ada produk yang ditawarkan. Ada produsen atau penjual dan ada pembeli. Ada proses negoisasi atau tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Ada unsur-unsur yang mendukung terjadinya proses transaksi maupun sesudah terjadi transaksi. Semuanya ini akan sangat menarik untuk diabadikan dalam rekaman kamera dan tulisan. Apalagi keberadaan pasar tradisional yang semakin tergusur oleh kepentingan ekonomi yang lebih tinggi. Foto dan tulisan yang Anda hasilkan bisa menjadi sebuah karya eksklusif.

[caption id="attachment_404570" align="aligncenter" width="560" caption="Pasar terapung (Foto oleh Arif Subagor/Album Kampret)"]

14269684371248025103
14269684371248025103
[/caption]

Maka untuk kegiatanJepret Bulanan (Jebul) Kampret bulan inikami menantang para Kompasianer untuk mengabadikan hiruk-pikukpasar tradisionaldi tempat masing-masing dengan segala ceritanya lalu membagikannya dalam bentuk tulisan berfoto di Kompasiana. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih satu bulan sejak artikel ini ditayangkan. Ada hadiah pulsa menanti Anda.

[caption id="attachment_404571" align="aligncenter" width="527" caption="Proses transanksi jual-beli (Foto oleh Aryani_yani/Album Kampret)"]

1426968534910993492
1426968534910993492
[/caption]

Silakan posting karya teman-teman denganformat judul[Kampretjebul4]…judul artikel” (tanpa tanda kutip) dan bubuhkantagkampret, jepretbulanan, jebul4″ (tanpa tanda kutip).Shareartikel diGrup Facebook Komunitas Kampret.Jangan lupauntuk memberikan tautan tulisan Anda pada kolom komentar artikel ini sertajangan pula lupauntuk menyelipkan tautan artikel ini pada tulisan Anda.

[caption id="attachment_404574" align="aligncenter" width="576" caption="Pasar terapung (Foto oleh Nanang Diyanto/Album Kampret)"]

14269687801567759624
14269687801567759624
[/caption]

Tak lupa Kampret mengucapkan terimakasih kepada kawan-kawan yang sudah turut serta pada kegiatan Jebul sebelumnya dan selamat kepada artikel-artikel yang sudah menghiasi halaman depan Kompasiana lewat artikel yang menjadi headline. Dari artikel-artikel yang sudah masuk, telah dipilih dua artikel menarik untuk memenangkan hadiah pulsa, yaitu artikel tentangurban farmingdan artikel tentangFestival Jenang di Solo. Selamat kepada pemenang. Silakan mengirimkan nomor handphone serta provider jaringan telekomunikasi Anda.

Buat kawan-kawan Kompasianer yang ingin bergabung dengan Group Kampret di Facebook, silakanlikePage Kampretdan kirim pesan dengan menuliskan URL akun Anda di Kompasiana, karenaGroup Kampret hanya diperuntukkan bagi mereka yang mempunyai akun di Kompasiana.

Seluruh karya teman-teman akan ditautkan pada daftar artikel  [Kampretjebul4] di bawah ini:


  1. [KampretJebul4] Pasar dan Manusia Berbagai Negeri
  2. [kampretjebul4] Cerita Unik Awal Tumbuhnya Pasar Kudapan Tambakbayan
  3. [kampretjebul4] Pasar Lanang dan Pasar Wedok di Ponorogo yang Kian Terancam
  4. [kampretjebul4] Perjuangan Pilu Terbentuknya Pasar Sayur Dolopo
  5. [Kampretjebul4] Seribu Warna Sejuta Rasa di Pasar Tradisional
  6. [kampretjebul4] Bale Batu, Pasar Sekaligus Kuburan Nyai Latung
  7. (kampretjebul4) Sejuta Wajah di Pasar Tradisional
  8. Hitam Putih Kehidupan Malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun