Mohon tunggu...
Kampret Klik
Kampret Klik Mohon Tunggu... -

tempat bermain kami, eh salah, tempat bermain kita :D

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Weekly Photo Challenge: Minimalist Photography

8 Juni 2012   20:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:13 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Less is More, adalah sebuah ungkapan dalam Bahasa Inggris yang mungkin pernah anda dengar. Ungkapan tersebut dapat dimaknai sebagai sebuah gagasan atau ide tentang kesederhanaan yang merujuk kepada sebuah karya yang baik dan indah.

[caption id="attachment_193483" align="aligncenter" width="576" caption="Foto oleh Naim Ali"]

1339186114883319304
1339186114883319304
[/caption]

Ungkapan Less is More ditemukan pertamakali pada puisi Robert Browning (1855). Ungkapan ini seringkali pula diasosiasikan dengan arsitek dan desainer furniture, Ludwig Mies Van Der Rohe (1886 -1969), salah satu bapak arsitektur modern dan pendukung gaya minimalis (simplicity of style). Desain minimalis mempunyai dasar konsep yang sama, yaitu mengesampingkan hal-hal yang dirasa tidak perlu untuk menggaris bawahi esensi dari sebuah karya. Manakala ketiadaan akan elemen-elemen yang rumit dapat dipenuhi, maka Less is More akan jelas berbicara dalam bentuk karya yang minimalis.

[caption id="attachment_193484" align="aligncenter" width="496" caption="Foto oleh Aryani_yani"]

1339186206495436100
1339186206495436100
[/caption]

Lantas apa hubungannya dengan dunia fotografi?

Dalam dunia fotografi saat ini ada dikenal genre atau aliran yang bernama Minimalist Photograph. Konsep fotografi minimalis ini tak jauh berbeda dengan konsep less is more atau justru dapat dikatakan didasarkan pada konsep tersebut. Mengacu pada pemotretan yang “menolak” kekayaan tekstur, kerumitan warna dan tumpang tindih sebuah bidang.

[caption id="attachment_193491" align="aligncenter" width="333" caption="Foto oleh Tri Lokon"]

13391883911371989182
13391883911371989182
[/caption]

Justru sebab kesederhanaan, pemotret tidak dibebankan pada alat. Yang berfungsi disini adalah kejelian memandang segalanya, hingga dapat menangkap nuansa yang barangkali implisit berbicara. Kabar baiknya adalah sebuat alat kamera tidak dituntut demikian canggih. Sebuah kamera ponsel 1.5 MP pun dapat melakukan tugasnya dengan baik. Asal dibelakangnya ada seseorang yang berani mengambil keputusan untuk membuang hal-hal yang tidak perlu.

[caption id="attachment_193482" align="aligncenter" width="553" caption="Dipotret dengan menggunakan kamera saku digital 1.3 MP. Foto oleh Inge"]

13391847951903699750
13391847951903699750
[/caption]

Kurang jelas?

Bagaimana mau jelas jika tidak dipraktekkan langsung dalam tantangan Kampret kali ini?! Silakan ikutan dan sharing foto-foto anda. Karena foto anda adalah sebuah manifestasi seni, dimana cara berpikir dan merasa kita adalah landasan utamanya. Selamat berkarya secara minimalis!

[caption id="attachment_193488" align="aligncenter" width="518" caption="Foto oleh Naim Ali"]

13391874001385592307
13391874001385592307
[/caption]

***

Jangan lupa titipkan tautan (link) tulisan anda pada kolom komentar dibawah jika anda berpartisipasi dalam kegiatan Weekly Photo Challenge yang ke-8 ini. Dan jangan pula lupa untuk menautkan tautan tulisan ini ke artikel anda agar memudahkan teman-teman lain yang ingin berpartisipasi atau membaca karya-karya yang lain. Tema ini berlaku selama seminggu ke depan hingga tema baru keluar.

Pemenang WPC VII: Macro Photography, adalah postingan ini. Selamat kepada pemenang!

Salam Kampret!

Berikut daftar tulisan yang telah ikut berpartisipasi untuk tema minggu ini:

  1. Sulit Rayu Cek Kesehatan
  2. Menanti Gerbong Nasib Malang
  3. Jaring Laba-Laba; si Mungil yang Kuat
  4. Let Me Be Alone
  5. UFO (Unidentified Flying Object)
  6. Minimalis Bukan Minim Abis
  7. Kopi, Komoditas Andalan Petani Manggarai Dihargai Tidak Sebanding
  8. Apel Pertama
  9. Sebaiknya, Seorang Pemimpin Itu Bersifat Minimalis
  10. Menengiç Kahvesi: (Konon) Kopi Untuk Perempuan

  11. (WPC 8) Bereksperimen Dengan Tubuh Sendiri
  12. Adipura vs Sampah
  13. [WPC 8] Garis
  14. Disekitar Kita Masih Berserakan Untuk Diabadikan Dalam Minimalist Photography
  15. Pensil dan Kereta Kayu
  16. Sangkamu Hidup Ini Milikmu?
  17. Menjejak Hari
  18. Mengusir Suntuk di Desa Sawarna
  19. Belajar Memotret? kenapa tidak...
  20. Sunrise @ Pantai Kenjeran
  21. [WPC-8] Foto Minimalis, Susahnya Maksimalis
  22. Lusuhnya Sepatu Umar Bakrie
  23. Buku dan Segelas Kopi
  24. Minimalis Tidak Melulu Manis: WPC III
  25. (Tak) Banyak Jalan Lain ke Roma Pak!
  26. Filsafat Estetika Melalui Kamera Saku
  27. Body Guitar, oughttttt!
  28. Semakin Minim, Semakin Abis - MBMA 2
  29. Minimalisnya Masjid-Masjid Megah dan Bukit Bersejarah di Arab Saudi (bag.-1)
  30. Minimalisnya Masjid-Masjid Megah dan Bukit Bersejarah di Arab Saudi (bag.-2)
  31. Ada Kenangan di Padang Pasir
  32. Selagi Masih Manusia selalu Tidak Puas
  33. Fenomena Tobatnya Seorang Maximalis
  34. Jangan Salahkan Siapa-Siapa
  35. Pesan Dari Yang Sederhana Lagi Biasa
  36. WPC 8, Jejak Venus
  37. Beringin Tua yang Menggelitik
  38. Syukur Itu Sederhana Namun Mudah Terlewatkan
  39. (WPC8) Aneka Minimalis

Artikel Susulan:

  1. [WPC-8] Jejak Minimalis Tsunami di Museum Tsunami Aceh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun