Mohon tunggu...
Kampret Semedi
Kampret Semedi Mohon Tunggu... -

Manusia yang baru belajar menulis, sehabis semedi, agar bisa turut sekedar berbagi , meski hanya berita basa basi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pohon Rejeki

13 Juni 2016   14:19 Diperbarui: 13 Juni 2016   15:10 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila keramahan adalah bunga mekar

Maka kejujuranlah akarnya.

Tanpa akar yang kuat, bunga hanya mampu mekar sekali 

Lalu mati.

 

Bila bunga menarik kupu kupu datang

Maka ketekunanlah yang mengairi tanah

Setiap hari, bukan sekali kali!

 

Seperti itulah pohon rejeki tumbuh,

Dipupuk oleh persahabatan dan cinta

Disinari oleh berkah Semesta

Namun tanpa ketekunan,

Bunga hanya tumbuh sekali,

Lalu mati!

 

 

Salam semedi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun