Ada satu bacaan yang sangat berkesan  waktu saya kecil,  Judul ceritanya adalah Sally si ceroboh dan Tabby yang  jujur, dikarang oleh Enid Blyton.
Begini kutipannya :
Sally si ceroboh dan Tabby yang jujur
Nenek Suka Pergi meminta Sally membersihkan rumahnya saat ia pergi keluar kota. Nenek berjanji meninggalkan upah untuk Sally di rumahnya. Tapi setelah Sally membersihkan rumah nenek seenaknya (karena ia merasa rumah nenek sudah bersih) Sally tidak menemukan uang yang dijanjikan oleh Nenek. Ditengah jalan ia menceritakan hal tersebut kepada Tabby yang jujur. Tabby merasa kasihan kepada Nenek dan tidak ingin Nenek pulang ke rumah yang kotor dan berdebu. Maka ia kemudian membersihkan rumah Nenek dengan teliti.
Dan tidak disangka-sangka,Tabby menemukan banyak uang bertebaran di rumah Nenek. Ada yang tersimpan di bawah keset yang dikibas-kibaskannya, atau di bawak kasur yang dibalik oleh Tabby. Ada juga dibawah jambangan yang diangkat Tabby untuk membersihkan bagian bawahnya. Dan Tabby meninggalkan semua uang itu diatas perapian karena tidak tahu bahwa sebenarnya itulah upah yang telah di janjikan Nenek kepada Sally. Tapi karena Sally terlalu malas membersihkan rumah Nenek akhirnya ia malah tidak menemukan uang-uang tersebut.
Akhir cerita Nenek memberikan uang tersebut pada Tabby yang jujur.
Dalam kehidupanpun bukankah sering kita mendapatkan keadaan seperti itu. Bahwa ada banyak sekali upah upah tersembunyi, dibalik banyak sekali hal- hal besar atau kecil yang kita lakukan.
Dalam kisah nyata kita mengenal kisah seorang Pelayan baik hati yang berubah nasib menjadi Manager di salah satu hotel paling bergengsi  , namanya adalah George C. Boldt, yang peruntungannya berubah setelah tanpa sengaja berbagi kasih dan kebaikannya pada pasangan suami istri  William Waldorf Astor.
Bagi yang belum pernah membaca kisahnya saya berikan salah satu link yang cukup baik  yang memuat cerita tersebut : http://diakuin.blogspot.co.id/2014/01/kisah-pelayan-menjadi-manager-jaringan-hotel-terbesar-di-dunia.html.
Sebelum tulisan saya dihapus karena porsi mengutip 25 % dari isi keseluruhan , maka kisah nyata ini tidak saya cuplik, hahahahaahha.
Kembali ke topik semula , upah tersembunyi, kisah  dari Enid Blyton ini begitu merasuk dalam pemikiran masa kecil saya, teringat sampai saya gede, dewasa, dan setengah tua mungkin .