Mohon tunggu...
Kamiylah Taher
Kamiylah Taher Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1- Rekayasa Nanoteknologi, Univesitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga yang memiliki hobi menonton film dan menyukai ketenangan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Membran Nanofiltrasi (NF): Menghadapi Krisis Air Bersih dengan Nanoteknologi

16 Desember 2023   17:25 Diperbarui: 16 Desember 2023   17:32 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa itu nanoteknologi? Bagi kamu yang belum tau, nanoteknologi adalah sebuah kata gabungan dari kata 'nano' dan 'teknologi'. Nano adalah skala ukuran yang 1 (satu) nanometer setara dengan 1:1.000.000.000 meter, sekecil itulah skala nano. Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis atau ilmu pengetahuan terapan.

Sehingga nanoteknologi dapat diartikan sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang dapat merekayasa suatu material pada skala nanometer untuk membuat sebuah alat, rancangan, maupun produk yang sifat materinya lebih unggul.

Salah satu produk nanoteknologi yang memiliki keunggulan lebih dari produk konvensionalnya adalah membran nanofiltrasi (NF). NF yang berfungsi untuk menghilangkan ion dan zat organik secara selektif dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penggunaan air kembali, pengolahan air limbah industri, dan sektor air minum. Membran NF dapat dibuat dari bahan polimer yang tahan terhadap bahan kimia lainnya. Selain itu, NF juga dapat dibuat menggunakan bahan keramik yang tahan terhadap suhu yang tinggi. Teknologi NF sangat diperlukan terutama di daerah-daerah yang dilanda krisis air bersih.

Laman berita WHO berjudul Drinking-water menyatakan bahwa pada tahun 2022 hanya 6 miliar orang yang dapat mengonsumsi air layak minum. Sebanyak 2,2 miliar orang tidak mendapatkan layanan air yang dikelola dengan aman. Hal tersebut disebabkan sumber air  yang jauh dari pemukiman dan akses jalan yang sulit. Masyarakat perlu menempuh waktu 30 menit, bahkan lebih untuk mendapatkan air dari sumber mata air, sumur, kolam, danau dan sungai yang tidak terjamin kebersihannya.

Air yang terkontaminasi dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan beberapa penyakit menular seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tipus, dan polio. Penyakit-penyakit tersebut dapat dicegah, salah satunya dengan menggunakan filter air bersih berupa nanofiltrasi.

Inovasi nanofiltrasi masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan eksplorasi bahan baku alternatif membran NF yang ekonomis dan mudah didapat, sehingga NF dapat terjangkau oleh masyarakat luas dan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan air bersih, serta dapat mengurangi tingkat penyakit menular yang disebabkan oleh air kotor di masa depan.

Daftar Pustaka

Abdel-Fatah, M. A. (2018). Nanofiltration Systems and Applications in Wastewater Treatment: Review Article. Ain Shams Engineering Journal, 9(4), 3077--3092. https://doi.org/10.1016/j.asej.2018.08.001

World Health Organization. (2023, 13 September). Drinking-water. Diakses pada 13 Desember 2023, dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/drinking-water

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun