Punden sendiri berasal dari kata "pepunden" yang artinya sesuatu yang dihormati. Punden di Desa Ketangi terletak di tengah Desa yang diapit antara Tempat Pemakaman Umum(TPU) dan Bendungan/rawa-rawa. Di Pepundenan ini dipercaya ada sosok danyang(roh penunggu) yang dipercaya dapat mendatangkani kesejahteraan para penduduk.Â
Masyarakat desa Ketangi datang ke lokasi punden tersebut untuk menaruh sesajen, bersemedi, melaksanakan ritual pengantin baru(berputar mengelilingi punden),dan lain-lain. Punden tersebut sangat dihormati oleh masyarakat sekitar. Punden ini juga digunakan untuk acara sedekah bumi setiap setahun sekali.
Penduduk di Desa percaya bahwa punden tersebut bisa mendatangkan kesuburan terutama bagi para petani. Karena dalam setahun para petani bisa panen padi 2 kali dengan hasil panen yang bagus.Â
Masyarakat juga merawat dan membersihkan area Punden sebagaimana rasa hormat mereka terhadap Punden tersebut. Dari isi penelitian ini, kita dapat mengetahui bahwa kebudayaan masyarakat di Desa Ketangi masih melestarikan kebudayaannya hingga sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H