Melestarikan Kebaya sebagai Budaya Nusantara

Kebaya merupakan pakaian tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia dengan model yang sederhana berupa atasan yang mempunyai karakteristik terbuka di bagian depan, yang biasanya dipadukan dengan bawahan jarik atau kain batik panjang. 

Sebutan kebaya berasal dari bahasa Arab yaitu abaya yang artinya pakaian. Berdasarkan sejarah, munculnya kebaya tidak terlepas dari pengaruh penyebaran Islam pada abad ke-15. 

Namun, pada saat ini kebaya sudah tidak sering lagi digunakan, apalagi dengan munculnya berbagai budaya barat yang mulai diikuti para pemuda, dimana hal tersebut juga mengakibatkan gaya hidup yang konsumtif dan juga mengakibatkan perkembangan budaya-budaya lokal semakin menurun. Oleh  karena itu, pelestarian serta pengenalan budaya-budaya Indonesia yang beragam perlu ditingkatkan kembali. 

Pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-78 tepatnya pada hari Minggu, diselenggarakan acara Istana Berkebaya di ruas Jalan Medan Merdeka Utara sisi utara dengan jumlah tamu undangan lebih dari 30 ribu orang yang dilaksanakan di atas catwalk sepanjang 200 meter pada pukul 15.00 WIB sampai 17.45 WIB. Menurut Pj Gubernur Heru Budi Hartono acara tersebut diharapkan menjadi perpaduan dalam melestarikan tradisi dan mengembangkan inovasi, serta menjaga nilai-nilai luhur para leluhur dan diharapkan dapat membuka peluang untuk masa depan. (ANTARA, Jakarta 6 Agustus 2023).

Upaya-upaya pelestarian budaya Nusantara seperti hal tersebut memang sangat diperlukan. Selain untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya Indonesia, juga untuk mengenalkan budaya-budaya yang sudah ada di Indonesia kepada para pemuda penerus bangsa.