SEMARANG Pada Minggu, 03 Juli 2022 pukul 19.30 kelompok KKN MIT DR-14 kelompok 18 mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan Dzibaan Rutinan di masjid Baitul Makmur. Kegiatan tersebut dipimpin oleh ibu Hj. Warsiah. Dzibaan ini dilakukan secara rutin seminggu 3 kali, hari Minggu, Selasa, dan Kamis. Dzibaan itu sendiri merupakan tradisi membaca atau melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw yang dilakukan oleh masyarakat NU. Pembacaannya sendiri dilakukan bersama secara bergantian. Ada bagian yang dibaca biasa, namun ada juga pada bagian-bagian lain lebih banyak menggunakan lagu. Istilah Dzibaan ini mengacu pada kitab berisi syair pujian karya al-Imam al-Jaliil as-Sayyid as-Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba'iy asy-Syaibani az-Zubaidi al-Hasaniy.Â
Di tengah acara dziba'an atau berzanjen ada ritual berdiri atau yang populer disebut dengan istilah "srakalan" atau "marhabanan" yakni ketika pembacaan kitab sampai pada kalimat "Asyaraqal badru 'alaina". Pada saat ini semua hadirin berdiri. Perkara berdiri pada saat seperti ini pernah dibahas dalam Muktamar NU, yakni pada Muktamar NU ke V tahun 1930 di Pekalongan. Batsul masail pada muktamar ini memutuskan bahwa berdiri ketika berzanjen/diba'an hukumnya sunnah, termasuk 'uruf syar'i.Â
Setelah acara dzibaan selesai, kami dipersilahkan untuk memperkenalkan diri secara bergantian. Kami semua sangat senang karena melihat penyambutan dari ibu" yang sangat ramah dan Wellcome banget dengan keikutsertaan kami disana. Setelah itu kami melakukan foto bersama ibu" desa Sodong.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI