Mohon tunggu...
Kamilia Puteri
Kamilia Puteri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

19, psikologi Univ. YARSI 2011

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Malam Pergantian Tahun 2013

31 Desember 2012   19:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:43 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Tahun Baru 2013!!
Tanggal 1 Januari, pasti kalimat itu mengisi seluruh status sosiak network kita semua, jarang banget yang namanya ngerayain sesuatu yang besar, terus orang-orang heboh gembar gembor di social network, tapi kita diam saja. Mustahil, pasti kita akan melakukan konformitas yang secara singkat di artikan sebagai ikut-ikutan.
Tapi, Inilah cara orang-orang masa kini bersilahturahmi yaitu melewati social network. Hal ini termasuk wajar karena tidak mungkin juga kita harus mendatangi satu-satu orang yang kita kenal.
Sedikit curhat, hari ini melewati pergantian tahun bersama tujuh teman yang lain, dua menyusul, dan satu hilang entah kemana di villa salahsatu teman. Hari ini kita ngeborong tempat belanjaan ada daging ayam, sapi, jagung, paprika, bakso, sosis semuanya di bakar, dan yang terakhir bakar yang paling asik adalah bakar kembang api!

Setiap pergantian malam tahun baru sudah sebagai tradisi semua orang berbondong-bondong merayakan malam pergantian tahun baik bersama keluarga, teman, pasangan, ataupun orang yang baru kita kenal. Padahal secara tidak sadar kita merayakan bahwa waktu ini sudah tidak lagi muda, sudah ringkih dan sudah pasti mendekati akhir dari waktu.

Ketika pergantian tahun, banyak juga orang-orang yang membuat harapan agar lebih baik untuk kedepannya, baik harapan untuk diri sendiri ataupun untuk bersama.

Kalau saya sendiri pada malam pergantian baru ini menghabiskan waktu bersama teman-teman saya yang baru saya kenal akhir-akhir ini, belum cukup lama tapi sudah cukup dekat untuk tertawa bersama, berbagi rasa, saling menertawakan. Tapi itulah teman, yang kadang-kadang timbul tenggelam setiap harinya. Tapi untuk doa malam ini ketika hidangan makanan telah tersedia sebagai tanda kebersamaan, ketika keringat menjadi tanda betapa semangatnya kita menjalani waktu bersama, saya berharap tali pertemanan, persaudaraan, dan kekeluargaan ini jangan sampai menghilang. Karena tidak ada yang lebih indah dari yang namanya sebuah pertemanan.

Selain harapan-harapan yang dilontarkan, tidak ketinggalan pula ucapan-ucapan syukur kepada sang Pencipta atas segala nikmat-Nya yang luar biasa. Saya mengucapkan rasa syukur seperti yang saya tulis di akun twitter saya

Terimakasih yaaAllah sampe di tahun yg baru di kasih orangtua dan saudara2 yang masih lengkap dan baik banget :)
Terimakasih yaaAllah udah di kasih sahabat2 temen2 kenalan2 yg super duper kece badai yg ga bisa disebut satu2
Terimakasih yaaAllah masih ada kesabaran utk menahan emosi, masih ada keimanan utk menjauhi godaan
Terimakasih yaaAllah masih ada ketegaran utk bangkit dr keterpurukan, masih ada keberanian utk memulai harapan

Ketika banyak orang yang mengkritik "doa dan bersyukur cuma karena malam tahun baru saja"

apa salahnya? tidak ada larangan kapan seseorang boleh berdoa dan bersyukur bukan? ;)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun