Mohon tunggu...
Kamila Wirdiati
Kamila Wirdiati Mohon Tunggu... -

Kamila Wirdiati (E1B 013 011) PPKn semester 6 reguler pagi FKIP UNIVERSITAS MATARAM

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KTT OKI harapan untuk kemerdekaan Palestina

9 Maret 2016   05:55 Diperbarui: 10 Maret 2016   21:34 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Organisasi Konfrensi Islam (OKI) dibentuk pada tanggal 25 September 1969 hal ini tertuang dalam Deklarasi Rabat (Maroko) atas inisiatif dari Raja Husein II (Maroko) dan Raja Faisal (Arab).

Organisasi Konfrensi Islam (OKI) ini dibentuk karena 2 sebab yakni pertama sebagai reaksi atas peristiwa pembakaran Masjid Al-Aqsa yang merupakan tempat suci ketiga sesudah Mekkah dan Madinah bagi umat muslim diseluruh dunia yang dilakukan oleh Israel, kedua sebagai bentuk perlawanan karena Israel memperluas kekuasaan dengan cara menduduki beberapa wilayah negara arab dan wilayah Yerussalem, Palestina.

Organisasi Konfrensi Islam (OKI) memiliki anggota sebanyak 57 Negara, yang terdiri dari Negara yang penduduknya mayoritas islam dan Negara yang minoritas penduduknya beragama islam. Tujuan dari dibentuknya Organisasi Konfrensi Islam (OKI) ialah untuk meningkatkan solidaritas antar negara anggota, menghilangkan diskriminasi dan kolonialisme, dan membantu rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaaan dan kedaulatan wilayah Palestina.

Organisasi Konfrensi Islam (OKI) sudah menyelenggarakan pertemuan sebanyak 11 kali yang terakhir diselenggarakan di Mekkah, Arab Saudi pada tahu 2005, kemudian Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) selanjutnya akan dilaksanakan pada bulan April tahun 2016 di Istanbul,Turki.

Namun sebelum dilaksanakan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Konfrensi Islam (OKI) di Istanbul, Turki,  Menteri Luar Negeri Retno mengatakan bahwa  “pada saat Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Conference on The Question of Jerusalem 2015 di Jakarta. Menteri Luar Negeri Palestina Riad al Malki dan Sekjen Organisasi Konfrensi Islam (OKI) berharap bahwa adanya pembahasan mengenai Palestina  agar mendapatkan kemerdekaaan dan kedaulatan wilayahnya dan meminta Indonesia sebagai tuan rumah, selanjutnya dilakukan pertemuan di Jeddah, Arab Saudi dan menghasilkan keputusan bahwa akan di adakannya Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa di Indonesia”

Selanjutnya acara Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa) Organisasi Konfrensi Islam (OKI)  2016 yang telah berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta yang diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 6-7 Maret 2016 berjalan dengan sukses dan lancar.

Acara tersebut dihadiri oleh delegasi dari anggota Organisasi Konfrensi Islam (OKI), acara ini ditujukan untuk berfokus membahas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, Al Quds Al Sharif, pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, dan Masjid Al-Aqsa yang masih mendapatkan serangan dan pembatasan kegiatan ibadah di dalamnya yang dilakukan oleh tentara Israel.

Salah satu pembahasan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa) Organisasi Konfrensi Islam (OKI)  2016 ialah tindakan yang akan dilakukan oleh negara-negara anggota Organisasi Konfrensi Islam (OKI)  yakni berupa tindakan nyata dari para pemimpin negara untuk sama-sama meneruskan perundingan damai dengan Israel, meminta dengan tegas agar agresi militer terhadap Palestina dihentikan.

Selama acara tersebut berlangsung di dapatkan hasil bahwa bentuk tindakan dari Organisasi Konfrensi Islam (OKI)  yakni penegasan kembali sikap, posisi Negara-negara anggota Organisasi Konfrensi Islam (OKI)  terhadap penyelesaian masalah guna mendapatkan kemederdekaan kedaulatan Palestina (Dokumen Resolusi ), dan langkah-langkah konkret yang disepakati oleh negara-negara anggota Organisasi Konfrensi Islam (OKI)  untuk meyelesaikan masalah kemerdekaan kedaulatan Palestina (Deklarasi Jakarta).

Harapan sangat besar terhadap hasil dari Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Konfrensi Islam (OKI), harapan dari  umat muslim di seluruh negara islam di dunia sangat menginginkan kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, agar tidak ada lagi saudara muslim yang meninggal tragis akibat perbuatan para tentara Israel yang kejam dengan cara memborbardir serangan di perumahan hingga menewaskan para ibu, suami, pejuang dan anak-anak, dan tidak ada lagi pembatasan kepada umat muslim untuk masuk melakukan kegiatan serta beribadah di Masjid Al-Aqsa.

Harapan itu akan dapat terwujud apabila seluruh negara di dunia mendukung akan adanya perdamaian antara Israel dengan Palestina, bahkan hal itu akan sangat mudah terjadi apabila negara-negara yang bersekutu dengan Israel menghentikan persekutuannya dan serangannya terhadap Palestina. Dan seluruh Negara melaksanakan 23 poin dalam Deklarasi Jakarta yakni penggalangan dana Al-Quds dan Al-Aqsha , dana tersebut didapatkan dari sumbangan para anggota Negara-negara Organisasi Konfrensi Islam (OKI), masyarakat, dan seluruh umat muslim yang ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana, dana Al-Quds dan Al-Aqsha tersebut akan digunakan untuk membantu pembiayaan kebutuhan rakyat Palestina, baik kebutuhan sandang, pangan, dan papan yang sekiranya akan sangat membantu warga Palestina untuk tetap melanjutkan perjuangan mendapatkan kedaulatan wilayahnya, melakukan boikot terhadap segala produk-produk yang dihasilkan oleh Israel baik hasil dari pendudukan wilayah palestina secara illegal, agar tidak adanya pemasukan bagi Negara tersebut, dan tetap mendukung setiap usaha rekonsiliasi perdamaian Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun