Mohon tunggu...
Kamila. S.Pd.I
Kamila. S.Pd.I Mohon Tunggu... Guru - Biografi

Nama saya Kamila, S.Pd.I , lahir di Jakarta tanggal 16 Desember 1981. Tahun 2008 saya dan keluarga hijrah ke kampung halaman bapak di Sulawesi. Sekarang saya menetap di Sulawesi barat dan pekerjaan saya Sebagai Kepala Madrasah MI DDI LIPU Kab. majene, organisasi yang saya ikuti sebagai wakil ketua K3M( Kelompok kerja Kepala Madrasah), sekertaris Dharma wanita Kemenag Majene, tim GGDN (Guru Guru Nusantara), masuk komunitas Cakrawala Blogger Guru. Untuk karya Alhamdulillah sudah terbit buku beberapa buku antalogi. memilki 2 oarng putri dan 2 orang putra. menyalurkan hoby menulis dengan mengikuti beberapa ivent menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pejuang Nafkah

23 Januari 2023   09:45 Diperbarui: 23 Januari 2023   10:00 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Setiap orang pasti memilki profesi yang dilakukannya setiap hari. Entah profesi apapun itu pasti dikerjakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan amanah tentunya. Apalagi profesi yang dilakukannya berhubungan dengan memenuhi kebutuhan hidup keluarga tercintanya. Tentu totalitas dalam mengerjakan.

Aktivitas sehari-hari dilakukan sesuai dengan jadwal dan aturan yang sudah ada. Rutinitasnya membuat pekerjaan itu hal yang sudah di anggap biasa, apalagi profesi yang membutuhkan pikiran,tenaga dan fisik.

Dari kejauhan nampak seseorang bekerja mencari nafkah di siang hari memakai kostum kartun Doraemon. dia berdiri di pinggir jalan sambil berjoget semampunya. Kemudian menghampiri kendaraan yang melintas di dekatnya, berharap kendaraan tersebut memberikan uang kepadanya.

Dari kejauhan saya melihat kendaraan yang melintas ada yang memberikan uang ada juga yang tidak. Ada juga seorang ibu mengendarai motor bersama anaknya sengaja menyeberang jalan hanya untuk memberikan uang kepadanya.

Dalam hati bicara sendiri apa tidak cape orang itu, apa tidak kepanasan, tapi ... Tentu kepanasan apalagi seharian memakai kostum Doraemon mulai dari atas sampai kepala tertutup. Mungkin bukan hanya kepanasan saja sesekali tangannya di gerak gerakkan seperti melenturkan tangannya karena kecapaian berjoget joget. Tapi itu semua demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Saat saya beranjak pulang bersama anak dan suami dan keluar dari salah satu tempat makan. Seorang yang memakai kostum Doraemon menyeberang jalan dan ternyata mendekat ke arahku dan sedikit berjoget-joget, Hem ... Akupun bergerak mengambil sesuatu dari tas kecil lusuh untuk mengambil selembar uang dan kuberikan kepadanya , semoga berkah. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun