Mohon tunggu...
Kamila Maharani
Kamila Maharani Mohon Tunggu... -

Rahasia. Ini dunia maya.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mulai Lelah? Sempatkan Nonton Komedi yang Bergairah

9 Desember 2016   15:23 Diperbarui: 9 Desember 2016   15:26 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kamu sedang jengah atau mulai lelah di tengah situasi jagad nyata dan maya yang semakin menggila ini. Maka komedi lah solusi alternatif yang bisa membuatmu kembali tertawa bahagia.

Dunia komedi adalah dunia paling jujur, begitulah ucapan Aa’ Andre dalam wawancara di Mata Najwa. Tentu saja saya sangat sepakat. Komedi itu memiliki unsur kejujuran sangat tinggi meski terkadang menyakiti. Maksud dari menyakiti sendiri adalah ketika candaan itu kelewat batas.

Bercanda itu hak semua orang, bebas, dan siapa pun boleh. Asal bercandanya tak menyinggung soal agama, bencana, apalagi fisik orang. Komedian juga harus pintar-pintar dalam mencari bahan supaya para penonton bisa tertwawa dan terhibur dalam candaan yang dibawakannya.

Kini banyak sekali komedian yang bisa anda nikmati di tanah air. Sebut saja Tukul Arwana dan Entis Sutisna alias Sule. Yah, keduanya adalah komedian yang sedang naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Sepertinya anda setuju kalau saya menyebut nama terakhir sedang dalam masa puncak-puncaknya saat ini.

Kembali ke laptop, eh salah, ke dunia komedi. Komedi yang renyah itu bisa dinikmati siapa saja dan bisa merubah jidat kerut merut manusia menjadi senyum tawa.

Di Indonesia, di mana negeri yang sudah terbiasa dengan kalimat “penderitaan dan kemiskinan adalah pengalaman sehari-hari”. Komedi justru menjadi sebuah kunci jawaban. Tetapi bukan hiburan yang melulu soal mengocok perut. Akan tetapi mampu mengantarkan kita kepada kenaikan kelas masyarakat.

Kita harus memastikan, bahwa komedi bukan kemiskinan, komedi bukan kebodohan dan bukan pula penyalur nafsu-nafsu agresif. Dari sana baru kemudian kita bisa menyimpulkan bahwa pada akhirnya, komedi adalah gairah. Kecuali kekecewaan barangkali ia adalah komedi yang bernasib buruk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun