Mohon tunggu...
Kamilah Husna
Kamilah Husna Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome!!

This is my platform!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sistem Pengendalian Eksternal Manajemen PT Freeport Indonesia

8 Juni 2024   16:28 Diperbarui: 8 Juni 2024   17:13 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tambang PT Freeport Indonesia, Papua Tengah. Foto: https://www.liputan6.com/bisnis/read/3537669/freeport-ekspor-305-ribu-ton-konsentrat-temba

Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik dan terarah jika dalam perusahaan tersebut terdapat sistem pengendalian dalam manajemennya. Oleh karena itu, Sistem Pengendalian Manajemen adalah hal yang harus ada yang dijalankan pada setiap perusahaan. Salah satu Sistem Pengendalian Manajemen yang ada, yaitu Sistem Pengendalian Eksternal Manajemen.

Sistem Pengendalian Eksternal Manajemen mengacu pada kerangka acuan atau proses yang melibatkan pengaturan, pemantauan dan evaluasi kinerja kerja suatu organisasi oleh pihak-pihak di luar manajemen langsung atau internal organisasi. Tujuan dari sistem ini adalah untuk memastikan bahwa organisasi beroperasi sesuai standar, peraturan, etika dan harapan pihak eksternal seperti pemerintah, pemangku kepentingan dan masyarakat umum, pemangku kepentingan di luar organisasi sehingga perusahaan memiliki reputasi yang baik.

Salah satu perusahaan yang menerapkan Sistem Pengendalian Eksternal Manajemen ini adalah PT Freeport Indonesia (PTFI) yang merupakan sebuah perusahaan tambang mineral yang berafiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID) dimana 51,2% sahamnya sudah beralih ke PT Inalum pada 2018 lalu dan akan segera meningkat menjadi 61%. PT Freeport Indonesia (PTFI), menjadi salah satu perusahaan pertambangan terkemuka di dunia, yang mengeksplorasi, menambang dan mengolah bijih tembaga, emas dan perak di dataran tinggi Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Indonesia.

Dengan kegiatan operasionalnya itu, PTFI memiliki tanggungjawab yang sangat besar terhadap lingkungan sekitarnya dikarenakan kegiatan operasional yang dilakukannya memiliki efek negatif yang sangat besar jika tidak ditangani dengan baik. Sehingga PTFI memiliki sistem pengelolaan limbah komprehensif yang menerapkan prinsip 3R -- Reuse, Recycle dan Reduce yaitu pemanfaatan kembali, daur ulang dan pengurangan. Dimana terus berupaya memproduksi biodiesel dari minyak jelantah yang digunakan pada beberapa kendaraan ringan. Selain itu juga terus menggunakan oli bekas untuk pembakaran di Pabrik Kapur Mahaka dan Pabrik Pengering Konsentrat, dan melanjutkan daur ulang aluminium dalam pembuatan souvenir.

PT Freeport Indonesia (PTFI) menangani limbah berbahaya dan tidak berbahaya sesuai dengan peraturan Pemerintah Indonesia. Limbah berbahaya dari berbagai sumber dipisahkan, dikemas dan disimpan sebelum diangkut ke industri pengolahan dalam negeri yang telah disetujui. Sedangkan untuk pengelolaan limbah tidak berbahaya dilakukan di tiga lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dilengkapi dengan sistem pengumpulan dan pengolahan. PTFI juga memiliki delapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dipantau secara berkala untuk memastikan kualitas limbah cair memenuhi baku mutu.

PTFI memanfaatkan limbah dari proses pengolahan bijih mineral untuk pembangunan infrastruktur dan reklamasi, seperti pada proyek pembangunan Jalan Trans-Nabire dan lapangan parkir di Timika, menggunakan beton sirsat yang lebih tahan air dan lebih terjangkau dibandingkan dengan beton biasa. Selain itu, lahan tailing dimanfaatkan untuk pertanian bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Papua, yang menghasilkan lebih dari 140 jenis tanaman yang aman untuk dikonsumsi. Pada tahun 2020, PTFI melakukan reklamasi pada 1.000 hektar lebih lahan tailing di Muara Ajkwa, sehingga menciptakan ekosistem keanekaragaman hayati yang mendukung 500 jenis tumbuhan dan spesies satwa. PTFI juga menggunakan ekstrak tailing sebagai komponen pupuk dan mengirimkan 4.000 ton materi tailing untuk pembangunan infrastruktur di Merauke. Dengan demikian, PTFI berkomitmen menjaga lingkungan Papua secara berkelanjutan dan berkontribusi positif bagi masyarakat lokal.

Sebagai bagian dari komitmen PTFI terkait pembangunan berkelanjutan, PTFI menerapkan program pengelolaan penggunaan energi dalam program lingkungan hidupnya. PTFI terus memantau penggunaan energi bukan saja untuk keuntungan ekonomi, namun juga memastikan bahwa generasi berikutnya memiliki akses energi yang sama serta ikut berkontribusi terhadap pelestarian iklim global.

Atas upaya-upaya yang telah dilakukan, PTFI menerima penghargaan Energi Pratama yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dimana penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang berkomitmen untuk berpartisipasi aktif melakukan, memberikan kontribusi nyata dalam hal pengembangan teknologi baru, inovasi, penyediaan dan pemanfaatan energi sesuai dengan prinsip konservasi dan/atau diversifikasi.

Beberapa upaya yang diuraikan di atas merupakan bagian dari penerapan Sistem Pengendalian Eksternal dari PT Freeport Indonesia (PTFI). Dengan pelaksanaan yang baik, PTFI dapat menjaga reputasinya di mata pihak eksternal sebagai perusahaan yang bertanggung jawab penuh terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, penerapan Sistem Pengendalian Eksternal yang efektif ini membantu PTFI meraih apresiasi berupa Penghargaan Energi Pratama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Penghargaan ini mencerminkan komitmen PTFI terhadap keberlanjutan lingkungan dan standar operasional yang tinggi dalam pengelolaan limbah dan sumber daya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun