Mohon tunggu...
Kamilah Sadiyah
Kamilah Sadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Program Pemberdayaan Masyarakat BBK 4 UNAIR Karangkuten Ciptakan Kursi Ramah Lingkungan dari Ecobrick

28 Juli 2024   15:34 Diperbarui: 28 Juli 2024   15:38 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mojokerto, BBK 4 UNAIR Karangkuten - Mahasiswa UNAIR menginisiasi program pemberdayaan masyarakat terkait daur ulang sampah plastik untuk membuat kursi ramah lingkungan di Desa Karangkuten, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto (22/7/24).

Program ini digarap oleh Kamilah Sa'diyah, mahasiswa prodi S1 ilmu komunikasi, Sahala Silitonga, mahasiswa prodi S1 teknik robotika dan kecerdasan buatan, dan Dealis Meisyasica, mahasiswa D4 pengobatan tradisional. Program ini diadakan atas usulan Kepala Desa Karangkuten, Novi Prihatiningrum S.IP. untuk memberikan penyuluhan keterampilan yang inovatif dan bermanfaat ke depannya. 

Duduk Lestari : Ciptakan Kursi Ramah Lingkungan

Inovasi pengolahan sampah plastik menjadi barang berguna merupakan salah satu alasan diadakannya program duduk lestari. Jawaban atas permasalahannya kurang efektifnya bank sampah adalah pemberdayaan untuk pemanfaatan ecobrick ini sendiri. Rangkaian kegiatannya mulai dari pemaparan seputar apa itu ecobrick, pemutaran video pengumpulan sampah desa oleh tim BBK 4 UNAIR, hingga demo cara pembuatan ecobrick. 

Sosialisasi program Duduk Lestari di Balai Desa Karangkuten (Foto : Vadya Frisca Lutfyani/ UNAIR) 
Sosialisasi program Duduk Lestari di Balai Desa Karangkuten (Foto : Vadya Frisca Lutfyani/ UNAIR) 

Istilah Ecobrick dan Respons Positif Ibu-ibu Desa Karangkuten

Selama kegiatan berlangsung Tim BBK 4 UNAIR di Desa Karangkuten mendapatkan respon yang sangat positif dari ibu-ibu kader, banyak sekali pertanyaan yang diajukan selama kegiatan berlangsung, mulai dari bagaimana kalau isinya diganti dengan pemberat lain, plastik apa saja yang bisa digunakan, harus dengan tekstur yang bagaimana dan banyak lainnya. Ibu-ibu sangat tertarik dengan pemanfaatan sampah plastik yang dijadikan Ecobrick ini sehingga dapat menghasilkan barang-barang yang berguna bagi rumah tangga. Ecobrick ini sangat baik diterapkan untuk mengurangi sampah plastik yang ada di lingkungan karena untuk membuat Ecobrick dalam 1 botol berukuran 1,5 liter membutuhkan banyak sekali sampah plastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun