Malang - Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) merupakan sebuah gerakan hasil dari kolaborasi antara Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) bersama Forum Rektor Indonesia. Dalam kolaborasi ini, Universitas Airlangga menjadi salah satu penggiat yang lolos seleksi sebagai penerima Dana Swakelola Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Melalui kegiatan ini, Ketua Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Universitas Airlangga, Agie Nugroho Soegiono, berharap dapat mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat sebagai dukungan dalam memperkuat peran dan fungsi perguruan tinggi. Salah satu implementasi kegiatan ini adalah hadirnya Seminar Cakap Literasi dan Etika Digital di SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur (Jumat, 01/9/23).
Tidak ada yang bisa dicuri dariku karena aku bukan siapa-siapa
Asumsi dasar mengenai kemungkinan pencurian data memang belum sepenuhnya besar. Berbagai pandangan yang menyebar dan diyakini oleh sebagian besar masyarakat yakni mereka tidak khawatir akan pencurian data karena menganggap dirinya bukan siapa-siapa. Padahal, meskipun demikian data seseorang yang terkumpul secara kolektif akan bisa dijadikan komoditi di era ini. "Data pribadi yang berhasil didapat oleh oknum kejahatan mungkin memiliki nilai minimal hingga nol, tapi data ini dapat digunakan untuk membangun pondasi dalam menyerang target primer yang lain." ujar Angga Prawadika Aji, pembicara sekaligus dosen FISIP Universitas Airlangga. Anggapan bahwa yang rentan dan beresiko untuk dicuri hanyalah instansi dan pemerintahan sejatinya tidak benar. Semua pengguna internet rentan untuk dicuri datanya.
Sesi Diskusi Interaktif (Foto: Handa/GNRM UNAIR)

Isu privasi dan keamanan dalam berinternet seringkali dilupakan oleh individu pengguna
Isu keamanan data dan privasi hingga saat ini belum menjadi prioritas bagi seluruh pengguna di dunia digital. Memang benar, pemahaman mengenai keamanan cyber meliputi seluruh level struktur masyarakat, namun titik yang paling beresiko dan rentan terhadap serangan cyber berada di level individu. Inilah pemahaman yang perlu untuk diketahui terlebih para siswa di tingkat menengah atas, salah satunya siswa-siswi SMA Negeri Taruna Malang Jawa Timur. Dunia internet tidak selamanya menjamin keamanan seluruh pengguna yang ada di laman ekosistemnya.
Tips Menjaga Diri di Internet
Maka dari itu, hadir sebuah kiat-kita untuk menjaga diri di internet. Menurut Angga Prawadika Aji, tips menjaga diri di internet diterapkan dengan cara menjaga data pribadi sekecil apapun, cek setting keamanan dan privasi di media sosial, menggunakan Adblocker, mencadangkan semua berkas ataupun data online, dan menghindari untuk membuka email yang mencurigakan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI