Mohon tunggu...
Kamila NadaAlisha
Kamila NadaAlisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Budi Luhur Jakarta

Saya adalah mahasiswi jurusan kriminologi. Saya sangat tertarik dengan bidang ini semenjak saya masih duduk dibangku SMP, dan alhamdulillahnya saya bisa berkuliah dengan jurusan yang saya dambakan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Ilmu Filsafat dalam Perkembangan Ilmu Kriminologi di Indonesia

7 Mei 2024   17:58 Diperbarui: 7 Mei 2024   18:06 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Filsafat sangat penting karena mempelajari  pandangan hidup  dan  erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah kriminologi. Hubungan antara filsafat dan kriminologi tidak dapat dipisahkan. Sebab keduanya dapat membentuk satu kesatuan yang utuh dan  mudah untuk dipahami. 

Tidak hanya  para kriminolog, masyarakat Indonesia juga harus mampu berpikir kritis. Oleh karena itu, penting untuk berpikir kritis terhadap keyakinan dan sikap yang telah dipastikan kebenarannya. Inilah pentingnya  filsafat dalam kriminologi untuk mampu menangani berbagai kasus  di Indonesia. Karena filsafar mempelajari tentang pandangan hidup sehingga sangat penting dan juga berkaitan erat dalam ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah kriminologi.

Filsafat (farsafa dalam bahasa Arab, filsafat dalam bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani. Kata ini terdiri dari kata "philein" yang berarti cinta (love) dan "sophia" yang berarti kebijaksanaan (wisdom). Secara etimologis, filsafat berarti, dalam arti terdalam, cinta akan kebijaksanaan. 

Seorang filsuf adalah seseorang yang mencintai, mendambakan, dan mencari kebijaksanaan. Dalam masyarakat, "filsafat" sering dikaitkan dengan keinginan untuk memikirkan masalah secara lebih  mendalam, dan tidak terbatas pada kebutuhan eksternal. "Filsafat" juga dapat merujuk pada pandangan hidup  seseorang atau sekelompok orang (view of life), atau teori umum tentang kehidupan dan bagaimana hal itu harus diatur. Filsafat tampaknya dipahami di sini  sebagai  mempunyai orientasi praktis. Kata kriminologi berasal dari kata latin crimen dan logos. Climen artinya kejahatan dan logos artinya pengetahuan.

Kriminologi adalah studi tentang kejahatan dalam hubungannya dengan masyarakat, ilmu pengetahuan, pemerintah, dan hukum Oleh karena itu, bidang kriminologi menawarkan banyak peluang untuk melakukan pekerjaan yang menarik, terutama di bidang penegakan hukum dan psikologi, tetapi juga di bidang lainnya. 

Kriminologi adalah  ilmu yang mempelajari  fenomena kriminal. Kriminologi penting di Indonesia  karena berkaitan dengan kejahatan itu sendiri, pelaku kejahatan, korban kejahatan, dan reaksi masyarakat terhadap kejahatan. Ilmu pengetahuan kriminal di Indonesia  masih minim atau berskala kecil. 

Namun, mengetahui lebih jauh tentang bentuk-bentuk kejahatan, faktor-faktornya, bahkan dampaknya bukanlah suatu masalah besar. Oleh karena itu, diperlukan tinjauan filosofis yang bermanfaat untuk memperluas bidang ilmu pengetahuan. Khususnya mengenai perkembangan  kriminologi di Indonesia.

Dalam filsafat ilmu, ada 3 aspek atau landasan berpikir filsafat, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ketiga aspek tersebut saling berhubungan sekaligus memiliki kaitan dengan perkembangan ilmu kriminologi.

  • Ontologi

Ontologi adalah bagian dari ilmu filsafat yang mempelajari esensi keberadaan, termasuk segala hal yang ada dan yang mungkin ada. Ontologi adalah cabang ilmu dalam filsafat yang mempertanyakan esensi dari apa yang terjadi. Ontologi dalam filsafat memiliki kedudukan yang penting dalam perkembangan ilmu kriminologi saat ini. Melalui ontologi, kriminolog dapat mengidentifikasi dan memahami keberadaan pelaku kejahatan, menjadikan filsafat ontologi relevan dengan ilmu kriminologi di Indonesia.

  • Epistemologi

Epistemologi adalah bagian dari ilmu filsafat yang mempelajari sifat, cakupan, dasar-dasar, dan cara seseorang memperoleh pengetahuan. Epistemologi dalam filsafat dan kriminologi memiliki hubungan yang erat karena keduanya membahas proses pengetahuan untuk mencapai kebenaran. Kriminologi dalam mencari kebeneran memiliki arti bahwa untuk mengetahui mengapa seseorang dapat melakukan kejahatan.

  • Aksiologi

Secara sederhana, aksiologi adalah tentang nilai. Aksiologi membahas tentang bagaimana ilmu berhubungan dengan nilai, apakah ilmu bersifat netral terhadap nilai atau terpengaruh oleh nilai-nilai tertentu. Sama halnya dengan ilmu kriminologi yang memanfaatkan teori nilai untuk menemukan keseimbangan antara tindakan kejahatan dan norma-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun